Salat di Masjid yang Salah, Sandiaga: Yah Saya Gagal Pencitraan

Jum'at, 17 Agustus 2018 | 20:10 WIB
Salat di Masjid yang Salah, Sandiaga: Yah Saya Gagal Pencitraan
Calon wakil presiden Sandiaga Uno melaksanakan salat Jumat di Masjid Jam'i Cikini Al Ma'mur, Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada kisah unik saat bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno Jumatan di Masjid Jami Al Makmur Cikini, Jakarta Pusat, seusai mengikuti upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Universitas Bung Karno, Jumat (17/8/2018).

Sandiaga Uno menuturkan, dirinya sebenarnya ingin salat Jumat di Masjid Jami Matraman, Jalan Peganggsaan Timur, Jakarta Pusat. Tapi, karena salah informasi, maka di Masjid Jami Al Makmur Cikini. Karena itu pula ia mengakui gagal melakukan pencitraan.

"Tadinya mau pencitraan, seusai puacara HUT Kemerdekaan RI, mau salat Jumat di Masjid Jami Matraman. Masjid itu tempat Bung Karno salat Jumat usai memproklamasikan kemerdekaan. Ternyata salah informasi, akhirnya ke sini deh,” tutur Sandiaga di kawasan Cikini, Jumat siang.

Ia lantas menceritakan, Masjid Jami Matraman adalah masjid tempat salat Jumat pertama dilaksanakan saat Indonesia menapaki masa kemerdekaan. Bung Karno dan sejumlah tokoh bangsa Jumatan di masjid tersebut seusai proklamasi pada beberapa jam sebelumnya.

Baca Juga: Pegawai Protes Google Bikin Mesin Pencari Khusus untuk Cina

"Pada masjid itu, proklamator bersujud sehabis salat Jumat, memohon ridha atas kemerdekaan kepada Allah SWT. Dalam doa mereka, mungkin memohon kekuatan agar menunaikan akad janji kemerdekaan," ucap Sandiaga.

Namun, Sandiaga tak terlampau kecewa salat Jumat di Masjid Jami Al Makmur Cikini. Sebab, masjid tersebut juga bersejarah, yakni peninggalan pelukis legendari Raden Saleh Sjarif Boestaman

”Ya saya memang gagal pencitraan karena kendala teknis. Tapi Masjid Jami Al makmur ini amat bersejarah juga, sudah ada sejak 1860, didirikan Raden saleh bersama ulama dan warga 150 tahun yang lalu. Rakyat urunan beras, urunan tenaga, bekerja keras membangun lalu membongkar Masjid Al makmur yang kini menjadi cagar budaya,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI