Suara.com - Tangis bangga nan haru baru saja dirasakan Tarissa Maharani Dewi. Ia adalah salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang terpilih menjadi pembawa baki (nampan) Sang Saka Merah Putih saat upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara.
Tarissa ternyata baru diberitahu sebagai pembawa baki sang Saka Merah Putih setengah jam sebelum upacara dimulai.
Puteri 16 tahun tersebut mengaku senang dan bahagia saat ditunjuk menjadi pembawa baki Sang Saka Merah Putih. Namun perasaannya mendadak berubah ketika harus menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat prosesi penyerahan bendera.
"Pertama kali tahu tadi pas di barisan disuruh jadi pembawa baki. Dikasih tahu jam setengah 10. Perasaannya excited, nervous (grogi). Tapi juga tetap harus fokus," kata Tarissa usai pengibaran bendera.
Meskipun rasa grogi menyelimuti Tarissa. Saat detik-detik prosesi penyerahan bendera, ia selalu mengingat sosok kedua orang tuanya.
"Ingat abis ini (upacara) bakal ketemu orang tua jadi langsung semangat," tutur perempuan kelahiran Kota Palembang ini.
Siswi SMAT Krida Nusantara kota Bandung itu merasa lega sekaligus bahagia usai menjalankan kewajibannya sebagai Paskibraka. Ia mewakili Provinsi Jawa Barat.
"Senang juga udah menjalankan pengibaran bendera," ujar dia.
Untuk diketahui, sebanyak 68 putra dan putri terbaik terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2018. Putra dan putri pilihan itu dipilih dari 34 provinsi di Indonesia.
Sebelum menjalankan tugasnya sebagai Paskibraka di Istana Merdeka, mereka telah menjalani serentetan Diklat Paskibraka di PP-PON Kementerian Pemuda dan Olahraga di Cibubur, Jakarta Timur, sejak 25 Juli sampai 25 Agustus 2018.