Anies Baswedan Resmikan Monumen Bambu Senilai Rp 550 Juta

Kamis, 16 Agustus 2018 | 21:52 WIB
Anies Baswedan Resmikan Monumen Bambu Senilai Rp 550 Juta
Gubernur DKI Jakarta dan pembuat Monumen Getah Getih Joko Avianto berfoto bersama seusai peresmian, Kamis (16/8/2018). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan seni instalasi bambu di kawasan Patung Selamat Datang atau Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (16/8/2018). Instalasi tersebut merupakan karya seniman Joko Avianto.

"Sore ini kami menjadi saksi peresmian instalasi yang sudah dibangun oleh Mas Joko, instalasi bambu. Ini merupakan proyek unik, pengerjaannya relatif cepat," ujar Anies dalam peresmian di depan Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, bambu yang digunakan Joko merupakan salah satu material asli Indonesia.

"Material ini penopang. Gedung-gedung itu, saat dibangun, juga ditopang oleh bambu. Selesai konstruksinya, bambunya tidak lagi muncul di situ. Tapi tanpa bambu, konstruksi rumah di mana-mana tidak muncul hasilnya. Tapi seringkali karya ini terlewatkan, bambu itu," kata dia.

Baca Juga: Kenang Warisan Ahok, Ketua DPRD DKI: Sistem Jadi Transparan

Anies mengakui bangga terhadap seni instalasi bambu yang dipajang di kawasan Bundaran HI, yang merupakan tanah termahal di Jakarta.

Anies menyebut, ditempatkannya seni instalasi di kawasan Bundaran HI juga untuk menyambut pengunjung selama Asian Games 2018.

Anies mengatakan, dalam pembuatan instalasi karya bambu yang masuk seni avant garde tersebut, dihabiskan biaya sebesar Rp 550 juta

"Ini konsorsium BUMD harganya Rp 550 juta," kata Anies.

Seniman Joko Avianto mengakui, mendapat tantangan membuat karya seni di daerah Bundaran HI.

Baca Juga: Setahun Ditahan, Ahok Tambah Gemuk

"Ketika dua minggu lalu saya diminta oleh Pak Anies Baswedan, seperti memberi tantangan pada saya untuk membuat karya seni di daerah Bundaran HI. Bagi saya, seorang pematung, ini kesempatan besar bagi saya. Karena ini saya berhadapan dengan ruang publik, yang paling penting di republik ini," kata Joko.

Instalasi karya bambu tersebut diberi penamaan ”Getih Getah”, yang memiliki arti merah dan putih. Adapun karya tersebut memiliki arti semangat persatuan.

"Judul dari karya ini Getih Getah. Getih itu merah, Getah itu putih. Jadi pasukan Majapahit dulu mengibarkan bendera untuk membuat imbas besar. Mereka turun dari kapal dengan iring-iringan bendera yang sangat besar. Ada bentuk ekor dan kepala, itu merupakan arah bagi saya agar patung ini bisa menjadi inspirasi bagi semua," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI