Prabowo Diragukan Bisa Ngaji, Mayoritas Alumni 212 Dukung Jokowi

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 16 Agustus 2018 | 17:38 WIB
Prabowo Diragukan Bisa Ngaji, Mayoritas Alumni 212 Dukung Jokowi
Presiden Joko Widodo melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Al Karomah Martapura Kalimantan Selatan, Kamis (24/9).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Faizal Assegaf, Dewan Pendiri Presidium Alumni 212 , menyatakan eks demonstran anti-Ahok pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017 yang tergabung dalam organisasinya mendukung Jokowi – Maruf Amin pada Pilprs 2019.

Ia beralasan, pemilihan Maruf Amin sebagai cawapres pendamping Jokowi merupakan kemenangan PA 212.

"Masuknya Maruf Amin sebagai cawapres itu sudah kemenangan 212, delapan puluh persen 212 dukung Jokowi," kata Faizal dalam diskusi publik ”Menebak Arah Politik 212” di D' Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018).

Menurutnya, Alumni 212 saat ini sudah terpecah belah, karena banyak ditunggangi kepentingan lain. Selain itu, pengurus asli dalam organisasi itu sudah banyak yang keluar.

Baca Juga: Saksi Kasus BLBI Ungkap Alasan Hapus Utang Petani Dipasena

"Secara realitas 212 sudah selesai. Realitasnya, komponen organisasinya sudah tak jelas, para pendiri sebenarnya banyak dipecat karena berbeda pendapat. Ini jelas terdapat tarik menarik kepentingan," ujarnya.

Diskusi publik ”Menebak Arah Politik 212” di D' Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018). [Suara.com/Yosafat Diva Bayu Wisesa]
Diskusi publik ”Menebak Arah Politik 212” di D' Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/8/2018). [Suara.com/Yosafat Diva Bayu Wisesa]

Ia juga menegaskan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto—yang juga menjadi kandidat capres pada Pilpres 2019—hanya memanfaatkan massa 212 untuk kepentingan pribadi.

Faizal menuturkan, Prabowo mendekati PA 212 untuk memeroleh banyak suara pendukung pada Pemilu 2019, sehingga menaikkan elektabilitas sang jenderal pada pilpres.

"Karakteristik prabowo tidak religius. Hanya simbolis, dia tidak mewakili kubu religius. Jadi kalau Prabowo ini dijadikan (capres) 212, itu kontraksi. Maaf ya, di 212 pernah tidak mengundang Prabowo mengaji? Prabowo bisa baca (Al quran) saja masih kami ragukan," jelasnya. [Yosafat Diva Bayu Wisesa]

Baca Juga: Harta Ma'ruf Amin Rp 11 Miliar, Punya Utang Rp 600 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI