Pegang Alat Vital 3 Penari saat Pijat, PNS Honorer Disdik Dipecat

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 16 Agustus 2018 | 15:45 WIB
Pegang Alat Vital 3 Penari saat Pijat, PNS Honorer Disdik Dipecat
Ilustrasi. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tomi, pegawai honorarium Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, melecehkan secara seksual tiga penari yang masih di bawah umur.

Pegawai tersebut akhirnya mengakui semua tuduhan para penari tersebut yang melaporkan ke Disdikbud dan Pusat Pelayanan Terpadu pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) setempat.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Kota Gorontalo Abdul Rasyid menegaskan, Tomi langsung diberhentikan setelah mendengar pengakuan tersebut.

Abdul mengatakan, pengakuan itu dikatakan terduga pelaku dalam pertemuan dengan tiga korban, saksi, pihak sanggar, Dikbud kota bagian kebudayaan, yang diinisiasi (P2TP2A).

Baca Juga: Pesan Ketua DPR di Penghujung Masa Pemerintahan Jokowi

"Seperti yang disampaikan oleh anak-anak (korban), bahwa semuanya diakui oleh pelaku dan dia meminta maaf, kemudian permintaan dari korban yaitu Tomi agar keluar dari Dikbud. Kami dari awal telah melakukan penindakan dengan dirumahkan," kata Abdul Rasyid seperti diberitakan Kriminologi—jaringan Suara.com, Kamis (16/8/2018).

Abdul menjelaskan, karena terduga pelaku adalah pegawai honorarium daerah, maka pihaknya sedang memproses di Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Sebelumnya,  Abdul Rasyid menegaskan tidak ada kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oleh honorer yakni Tomi. Walaupun saat itu ketiga korban telah melapor kepada pihak Dikbud sejak 26 Juli 2018.

Menurut Abdul saat itu, mungkin para penari tidak terbiasa dipijat makanya ketiganya merasa seperti dilecehkan oleh pelaku.

"Pernyataan sebelumnya yang saya berikan sesuai dengan keterangan dari pelaku kepada saya waktu di periksa," ujar Abdul.

Baca Juga: Dari Penjara, Ahok Luncurkan Buku Seharga Rp 1 Juta

Sementara ketiga korban meminta agar Tomi dihukum seberat-beratnya agar hal yang mereka alami tidak terjadi kepada orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI