Suara.com - Hingga Rabu (15/8/2018) pagi, Polres Serang Kota sudah memeriksa 12 orang terkait dengan Kerajaan Ubur-ubur. Mereka yang diperiksa adalah Aisyah alias Ratu Kidul yang merupakan pemimpin kerajaan. Kemudian Rudi yang merupakan suami dari Aisyah ditambah 10 orang pengikut kerajaan.
"Sebagian sudah kita periksa, sebagian istirahat," kata Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin, seperti dikutip laman Bantennews.co.id (jaringan Suara.com) pada Rabu (15/8/2018).
Komarudin menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pemberian nama Kerajaan Ubur-Ubur dilakukan spontan oleh pemimpin dan pengikut kerajaan.
"Spontanitas gak ada filosofinya. Cuma beberapa pengikutnya bilang jika ubur-ubur bersatu bisa menenggelamkan kapal," ujar Komarudin.
Aisyah diduga terobsesi dan berhalusinasi bisa mencairkan harta kekayaan dari berbagai bank di dalam dan luar negeri. Sementara suaminya merupakan seorang tuna netra yang bekerja dengan keahlian pengobatan alternatif.
"Aisyah itu memiliki pemahaman keagamaan dengan menafsirkan potongan ayat Alquran secara sembarangan. Sementara suaminya memiliki pemahaman keagamaan lebih baik dibanding Aisyah. Suaminya sering bertengkar terkait aktivitas yang dilakukan Aisyah," tutur Komarudin.
Lebih lanjut Kapolres menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan dengan melibatkan psikolog dan ahli lainnya.
"Kita juga terus melakukan koordinasi dengan MUI Kota Serang," ujar dia.
Sementara dari hasil pemeriksaan itu, Aisyah telah mengakui dan menyesal atas kekeliruannya.
Hobi Pelihara Burung dan Mancing
Puluhan burung tergantung di atas teras dan dalam rumah Kerajaan Ubur-Ubur. Selain mengoleksi burung, Raja dan Ratu Kerajaan Ubur-Ubur juga hobi mancing di dekat rumahnya. Hasil pemancingan digunakan untuk makan seluruh isi kerajaan. Baca selengkapnya di sini