Suara.com - Artis lawas Neno Warisman, Ketua DPP PKS Mardani Ali Serta, serta Isa Anshari, dilaporkan Emak Militan Jokowi Indonesia ke Bareskrim Mabes Polri, Selasa (14/8/2018), sebagai inisiator gerakan #2019GantiPresiden.
Selang sehari, Rabu (15/8/2018), Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melontarkan kritik terhadap gerakan #2019GantiPresiden, meski tak merujuk pada ketiga orang yang dilaporkan ke polisi tersebut.
”Gerakan #2019GantiPresiden bukan untuk mengganti Presiden, tapi itu hanya taktik dua istri muda untuk menaikkan uang belanja. Rakyat dimobilisasi, elitenya bagi-bagi uang,” tulis Andi Arief melalui akun Twitter miliknya.
Gerakan #2019GantiPresiden bukan untuk mengganti Ptesiden, tapi itu hanya taktik dua istri muda untuk menaikkan uang belanja. Rakyat dimobilisasi, elitenya bagi-bagi uang.
Baca Juga: Tepis Isu Jadi Wakapolri, Irjen Idham Azis: Saya Masih Kapolda
— andi arief (@AndiArief__) August 15, 2018
Tulisan Andi Arief tersebut menjadi viral setelah disebar ulang sedikitnya 1.723 warganet di Twitter.
Mardani Ali Sera, tampaknya meladeni "kicauan" Andi Arief tersebut. Melalui akun Twitter pribadinya, Mardani menegaskan gerakan #2019GantiPresiden legal.
"Gerakan #2019GantiPresiden adalah Legal, Sah dan Konstitusional. Berikut saya sampaikan payung hukum yang menguatkannya. Ayo terus bergerak."
Gerakan #2019GantiPresiden adalah Legal, Sah dan Konstitusional. Berikut saya sampaikan payung hukum yang menguatkannya. Ayo terus bergerak. pic.twitter.com/oD57FqLEwx
— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) May 7, 2018
Sementara kepada Suara.com, Neno Warisman mengakui belum mengetahui perihal laporan tersebut. Atas laporan itu, ia menyerahkan semua ke kuasa hukumnya.
Baca Juga: Cerita Polisi Ungkap Prostitusi Online di Apartemen Margonda
"Nanti diserahkan ke kuasa hukum, karena ada tim khusus, saya jalan saja, menyampaikan kebaikan," kata Neno Warisman seusai memberikan tausyiah di Masjid Balai Kota Depok, Rabu siang.