Suara.com - Polisi memastikan jika mayat pemuda yang ditemukan tewas di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat bukan bernama Ahmad Fahrur. Itu diketahui setelah polisi melacak alamat tinggal di KTP yang ditemukan berada di tubuh jasad pemuda tersebut.
Dari pelacakan sesuai KTP yang ditemukan itu, nama Ahmad Fahrur diketahui masih hidup dan menetap di luar Jakarta.
"Fahrur itu masih hidup, orangnya (tinggal) di Jawa. jadi identitasnya itu bukan identitasnya dia (korban)," kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana saat dikonfirmasi, Rabu (15/8/2018).
Polisi juga telah menanyakan kepada Fahrur soal identitas yang ditemukan tewas di Masjid Istiqlal tersebut. Hanya saja, Fahrur mengaku tidak mengenal sosok mayat laki-laki yang tewas di Masjid Istiqlal itu.
Mirzal pun belum bisa memastikan bagaimana bisa KTP milik Ahmad Fahrur itu bisa dipegang oleh orang lain. Ia menyebut hal itu masih dalam proses penyelidikan.
"Itu enggak tahu saya sedang didalami, karena masih dalam penyelidikan, kan nanti kalau sudah data jelasnya kita berikan," kata dia.
Selain itu, kata dia, polisi juga masih menyelidiki dua identitas lain yang juga ditemukan di badan jenazah tersebut. Meski tak menjelaskan nama dari dua identitas itu, Mirzal mengatakan, polisi sedang mengecek alamat yang ada di dua KTP tersebut.
"Lagi di konfirmasi nih sama orangnya kita, kan berkomnikasi dengan bersurat lewat alamat yang ada di KTP," ujar Mirzal.
Seorang pemuda yang awalnya disebut bernama Ahmad Fahrur itu ditemukan tewas dengan posisi tertelungkup di dekat tangga Masjid Istiqlal pada Kamis (9/8/2018). Sejauh ini, polisi belum bisa memastikan apakah pemuda itu tewas karena bunuh diri atau terjatuh dari lantai tiga Masjid Istiqlal.