Suara.com - Publik digegerkan oleh aktivitas sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai anggota Kerajaan Ubur-ubur, di Sayabulu, Kelurahan/Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.
Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tajudin mengatakan, ajaran yang dianut Kerajaan Ubur-ubur adalah sesat.
“Pemimpinnya eorang perempuan bernama Siti Aisyah atau yang bernama asli Aisyah Tusalamah Baiduri Intan,” kata Amas, Selasa (14/8/2018).
Ia mengatakan, perwakilan Majelis Ulama Indonesia Kota Serang dan Polres Serang telah menyambangi rumah Aisyah yang menjadi pusat aktivitas Kerajaan Ubur-ubur, Senin (13/8).
Baca Juga: Pesona Taman Nasional Bunaken Hiasi Google Doodle Hari Ini
Amas menuturkan, dalam mediasi yang dilakukan, MUI meminta Aisyah menghentikan seluruh aktivitanya karena meresahkan warga.
Sebab, kata dia, sedikitnya terdapat lima ajaran Kerajaan Ubur-ubur yang dianggap menyimpang dari agama Islam.
Kelima ajaran terebut ialah:
- Siti Aisyah mengajarkan Nabi Muhammad SAW sebenarnya adalah perempuan dan lahir di Indonesia, bukan di jazirah Arab.
- Aisyah dan para pengikutnya meyakini Allah atau Tuhan tidak kekal, dan memunyai makam petilasan di Serang, Banten.
- Aisyah mengajarkan Kakbah bukanlah kiblat beribadah atau salat. Kakbah hanya tempat pemujaan.
- Batu Hajar Aswad yang disucikan oleh umat Islam hakikatnya adalah simbolisasi alat kelamin perempuan.
- Siti Aisyah yang mengakui dirinya sebagai titisan Ratu Kidul menganjurkan pengikutnya agar mengimani Nyai Roro Kidul—ratu Pantai Selatan dalam mito masyarakat Jawa kuno.
”Tak hanya itu, mereka juga memunyai syahadat yang berbeda dengan Islam pada umumnya,” kata Amas seperti diberitakan Bantennews—jaringan Suara.com.
Ia mengatakan, Kerajaan Ubur-ubur meresahkan, karena segala aktivitasnya mengatasnamakan Islam serta berdasarkan pada Alquran.
Baca Juga: Kabar Status Tersangka Sam Aliano, Begini Penjelasan Polisi
”Kalau seperti itu, Islam sudah ternodai,” tukasnya.