Sekte Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah: Nabi Muhammad itu Perempuan

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 13 Agustus 2018 | 19:57 WIB
Sekte Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah: Nabi Muhammad itu Perempuan
MUI Kota Serang dan Polres Serang Kota sedang mediasi dengan pimpinan Kerajaan Ubur-ubur. [Qizink/BantenNews.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerajaan Ubur-ubur, organisasi yang dibentuk sekelompok orang, meresahkan warga Lingkungan Sayabulu, Kelurahan/Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.

Seperti namanya, kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja dan ratu bernama Rudi dan Aisyah. Keduanya adalah pasangan suami istri. Oleh warga, mereka dituding mengajarkan aliran sesat kepada pengikut.

Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang dan Polres Serang akhirnya menyambangi rumah Rudi untuk melakukan mediasi.

Saat ”istana” Kerajaan Ubur-ubur didatangi, Senin (13/8/2018), terdapat 8 orang yang diduga pengikut Rudi dan Aisyah.

Baca Juga: Ansor Yakinkan Ma'ruf Amin Mundur Sebagai Rais Aam PBNU, Kapan?

Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tajudin mengatakan, ajaran yang dianut Kerajaan Ubur-ubur adalah sesat.

”Dalam mediasi kami, mereka mengatakan Nabi Muhammad SAW adalah perempuan. Mereka juga memunyai syahadat yang berbeda dengan Islam pada umumnya,” kata Amas seperti diberitakan Bantennews—jaringan Suara.com.

Ia mengatakan, Kerajaan Ubur-ubur meresahkan, karena segala aktivitasnya mengatasnamakan Islam serta berdasarkan pada Alquran.

”Kalau seperti itu, Islam sudah ternodai,” tukasnya.

Amas mengatakan, saat mediasi, Aisyah mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan. Tapi, di lain sisi, Aisyah juga mengakui Alquran dan Allah SWT.

Baca Juga: Korupsi BLBI, Ahli Jelaskan Alur Peminjaman dan Pengembalian Uang

Amas mengatakan, berdasarkan pengakuan Siti Aisyah, Kerajaan Ubur-ubur ini memiliki misi untuk mencairkan sejumlah uang dari berbagai rekening bank baik di luar negeri maupun di Indonesia.

“Yang di luar negeri rekeningnya atas nama Maryam dan dalam negeri atas nama Muhammad,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat Surya Mihardha mengakui mendapatkan keluhan secara lisan dari warga sekitar dengan adanya aktifitas keagamaan dari sekelompok orang.

Pasangan Suami istri itu sudah menempati rumah selama dua tahun dengan  pengikutnya berjumlah 8 orang.

Berita ini kali pertama diterbitkan Bantennews.co.id dengan judul "Diduga Aliran Sesat, Kerajaan Ubur-ubur Resahkan Warga Kota Serang"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI