KPAI Minta Bayi dan Anak Gempa Lombok Tak Diberi Susu Formula

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 13 Agustus 2018 | 17:52 WIB
KPAI Minta Bayi dan Anak Gempa Lombok Tak Diberi Susu Formula
Suasana pengungsi korban gempa di dalam tenda darurat tempat pengungsian korban gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat (10/8). Berdasarkan data BNPB, pengungsi korban gempa bumi Lombok sebanyak 270.168 orang yang tersebar di sejumlah tempat membutuhkan bantuan seperti makanan, air, obat-obatan, tenda, dan selimut. [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta masyarakat tidak menyumbangkan susu formula untuk korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Anggota KPAI bidang Sosial Susianah Affandy mengatakan, susu formula tidak disarankan sebagai salah satu jenis bantuan karena justru akan berakibat negatif terhadap anak-anak korban gempa Lombok.

”Susu formula adalah penyebab terbesar anak-anak mengalami stunting. Air susu ibu adalah asupan makanan utama untuk anak-anak. Tapi dalam kondisi terdampak bencana, ibu bisa terkendala memproduksi ASI. Tapi kami sarankan, jangan ada yang menyumbangkan susu formula,” kata Susianah, Senin (13/8/2018).

Namun, ia mengungkapkan, banyak kasus bayi usia di bawah 6 bulan terkena diare karena mendapat asupan susu formula.

Baca Juga: Cerita Ma'ruf Amin Rutin Sumbang Sapi Saban Tahun saat Idul Adha

”Karena ASI merupakan makanan yang paling sempurna, menyusui dalam kondisi darurat tetap harus dilakukan oleh ibu kepada bayi hingga dua tahun,” tukasnya.

Susianah menuturkan, hingga kekinian belum mendapat data pasti jumlah bayi dan anak-anak di antara 387.067 orang pengungsi gempa Lombok.

Tapi, kata dia, diperkirakan terdapat puluhan ribu bayi dan anak-anak di antara para pengungsi. [Annisya Heriyanti]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI