Yusril: Jokowi Gaet Ma'ruf Amin Biar Sakti Mandraguna

Senin, 13 Agustus 2018 | 17:39 WIB
Yusril: Jokowi Gaet Ma'ruf Amin Biar Sakti Mandraguna
Bakal capres cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin ditemani anak bungsunya menyapa wartawan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyebut calon presiden petahana Joko Widodo telah merasa sakti atau kuat, karena memilih Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Maruf Amin sebagai calon wakil presiden pendampingnya.

Yusril mendasarkan pernyataan itu atas filosofi Jawa yang menyebutkan setiap pemimpin yang bersanding dengan ulama akan menjadi sakti.

"Pak Jokowi kan sudah merasa 'sakti mandraguna', karena dalam filosofi Jawa ada 'kesatrio penandito kasanding ulama' sudah sakti dia sekarang," katanya di sela-sela sidang lanjutan kasus SKL BLBI di gedung Pengadupan Tipikor,  Jalan Bungur Besar Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).

Melihat posisi Jokowi tersebut, PBB akhirnya belum menentukan dukungan dalam Pilpres 2019. Hal lain yang menjadi alasannya adalah, karena hasil rapat ijtimak ulama yang merekomendasikan Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Aljufri menjadi pendamping Prabowo Subianto tidak terwujud.

Baca Juga: Jadi Jubir Jokowi - Ma'ruf Amin, Farhat Siap Lawan Fadli Zon

"Jadi PBB bingung, sampai hari ini menempati posisi masih di tengah-tengah (belum menentukan sikap)," kata Yusril.

Soal terpilihnya Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo Subianto, kata Yusril, PBB tidak diikutsertakan dalam komunikasi politik tersebut. Padahal, PBB merupakan bagian dari koalisi keumatan.

Oleh karena itu, PBB masih menunggu hasil ijtimak ulama jilid 2 terkait langkah Prabowo yang menggaet Sandiaga Uno sebagai cawapares. Lantaran latar belakang Sandiaga Uno bukan dari kalangan ulama.

"Kalau ijtimak ulama jilid 2 ini hasilnya lain kan jadi pertimbangan juga," lanjutnya.

Kemudian Yusril mengandaikan, jika para ulama Nahdlatul Ulama (NU) telah mendeklarasikan untuk mendukung Jokowi - Maruf Amin, maka suara ijtimak ulama akan kemungkinan kalah.

Baca Juga: Tangkal Hoax di Medsos, Tim Kampanye Jokowi Latih Tim Siber

"Jumlah ulama NU itu puluhan ribu seluruh Indonesia ini, dibandingkan dengan ulama GNPF yang melakukan ijtimak di Hotel Peninsula. Jadi saya pikir kita ingin umat Islam damai tidak ada konflik satu sama lain," tandas Yusril.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI