Pak Jokowi, 2 Kecamatan di Tangerang Krisis Air Bersih

Senin, 13 Agustus 2018 | 16:01 WIB
Pak Jokowi, 2 Kecamatan di Tangerang Krisis Air Bersih
Ilustrasi seorang bocah sedang duduk di depan genangan air (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten mengalami krisis air bersih. Dua kecamatan itu adalah Kronjo dan Kresek

Sumur penduduk di sana kering, termasuk sumber air lainnya. Warga sudah mendatangkan truk tangki air ke daerah yang alami kekeringan.

"Kami sudah mengirim air bersih mengunakan truk tangki ke lokasi kekeringan, agar warga setempat dapat memanfaatkan untuk minum dan keperluan lainnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid di Tangerang, Senin (13/8/2018).

Untuk sementara dari laporan para camat dan kepala desa, bahwa daerah yang membutuhkan air bersih hanya Kecamatan Kronjo dan Kresek. Setiap hari petugas dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat telah mengirim lima truk kapasitas 5.000 liter ke lokasi kekeringan.

Baca Juga: Joko Widodo Akan Salat Idul Adha Bareng Imam Masjid New York AS

Kemarau melanda Kabupaten Tangerang telah berlangsung sejak tiga bulan belakangan ini menyebabkan air sumur penduduk di Kronjo dan Kresek kering termasuk sumber air terdekat Sungai Cidurian.

Akibat kemarau itu warga berupaya membeli air bersih dari pedagang pikulan yang sengaja menjual dengan harga Rp5.000 tiap jirigen. Namun, desa yang terparah terkena krisis air bersih yakni Desa Patrasana, Pasir Ampo dan Koper Kecamatan Kresek serta Pasilian Barat, Pagedangan Udik dan Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo.

Upaya untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan mengirim air bersih, tetapi cara lain yakni membuat sumur bor dengan dana besar karena harus mengali sumur relatif dalam.

Dia menambahkan petugas dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang melakukan pendataan terhadap sawah penduduk yang kekeringan terutama di Kronjo dan Kresek.

Pihaknya menyarankan agar petani panen lebih awal karena saat ini sumber air dari Sungai Cidurian juga mengalami debit yang menurun. Para petani di dua kecamatan itu harus menyediakan pompa dengan cara patungan untuk dapat menyedot air menuju petak sawah dari sumber terdekat. (Antara)

Baca Juga: Tak Punya Utang, Harta Kekayaan Prabowo Rp 1,9 Triliun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI