Suara.com - Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding memastikan dengan terpilihnya Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla sebagai ketua tim penasihat Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mengganggu kerjanya sebagai wapres. Hal itu lantaran jabatan ketua tim penasihat hanya simbolik.
Karding mengatakan jabatan ketua tim oenasihat tidak lah berat, hanya sebatas memberikan saran-saran strategis saja. Tidak seperti ketua tim kampanye beserta para wakil dan sekretarisnya yang harus bekerja keras untuk pemenangan Jokowi dan Maruf Amin.
"Ya nggak akan (mengganggu) cuma duduk-duduk saja, tanya program strategis. Apa yang ganggu? Dari sisi mananya?" Kata Karding saat ditemui di Hotel Oria, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Karding menjelaskan jabatan yang akan diduduki Jusuf Kalla hanyalah bersifat simbolik saja. Artinya, Jusuf Kalla tidak perlu turun ke lapangan secara langsung sehingga tidak akan mengganggu kerja wapres yang diemban oleh Jusuf Kalla.
Baca Juga: Ternyata JK Belum Sah Jadi Ketua Tim Penasihat Jokowi, Kenapa?
"Ini harus tahu bedanya. Jadi, kalau tim penasihat itu sifatnya simbolik, hanya memberi saran-saran strategis, beliau nggak perlu turun," ungkap Karding.
Sebelumnya, nama Jusuf Kalla sempat santer dikabarkan akan mengisi jabatan ketua tim kampanye Indonesia Kerja. Namun, Karding memastikan Jusuf Kalla telah dipilih menjadi ketua tim penasihat.
Namun hingga kini Surat Keputusan (SK) penunjukkan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai ketua tim penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Indonesia Kerja masih belum keluar. Hal itu lantaran pengukuhan TKN belum diresmikan.