Suara.com - Warga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan mendadak dihebohkan. Ratusan penumpang Light Rail Transit (LRT) tampak berjalan santai beriringan di atas jalur LRT yang saat operasional seharusnya bertegangan tinggi.
Kondisi ini sempat direkam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Salah satunya diunggah salah seorang warga di instagram, Minggu (12/8/2018).
Salah seorang warga Jakabaring, Dwi Ayulidya (25) mengaku terkejut dengan pemandangan tersebut. Jalur LRT yang dibangun di atas jalan raya tersebut dipenuhi orang yang berjalan. Mereka secara berjalan secara berombongan menuju Stasiun LRT Jakabaring.
Diduga kondisi ini terjadi karena mogoknya kereta LRT saat beroperasi tak lama melintas di stasiun tersebut.
Baca Juga: Kisah Jumaidi Selamat dari Jatuhnya Pesawat Dimonim Air
"Takut melihatnya. Apalagi, jalur LRT itu katanya listriknya besar. Kalau kesetrumkan bisa berbahaya. Belum lagi kondisinya tinggi di atas jalanan," ujar Dwi di Palembang, Minggu (12/8/2018).
Menanggapi hal tersebut, Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Drive III, Aida Suryanti mengatakan, saat ini kereta LRT kembali mengalami kendala hingga menyebabkan para penumpang terpaksa dievakuasi keluar.
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Untuk penyebab mogoknya LRT tersebut masih dalam tahap invetigasi lanjutan.
Dirinya juga menjamin jika proses evakuasi berjalan dengan aman.
"Jadi arus listriknya juga sudah dimatikan selama proses evakuasi. Evakuasi kondisinya berlangsung lancar. Tidak ada kendala lagi. Saat ini pun, LRT sudah beroperasional kembali," katanya.
Baca Juga: Catat, 6 Gerai Makanan Ini Memberikan Diskon Hari Kemerdekaan!
Kembali mogoknya kereta LRT di Palembang telah tiga kali terjadi. Sebelumnya dalam proses uji coba operasi "ular besi” ini juga mengalami mogok usai diguyur hujan.
Yang kedua, terjadi ketika kereta mengalami masalah sinyal di kawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, hingga penumpang tertunda di stasiun Bumi Sriwijaya.
Dan terakhir, terjadi di stasiun Jakabaring hingga kereta mendadak terhenti di tengah jalan dan menyebabkan penumpang harus berjalan kaki di atas rel menuju ke stasiun terdekat.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam