Presiden: Pertumbuhan Wisata Indonesia Tertinggi di Dunia

Minggu, 12 Agustus 2018 | 18:00 WIB
Presiden: Pertumbuhan Wisata Indonesia Tertinggi di Dunia
Presiden Jokowi kunjungi kawasan wisata Raja Ampat Papua Barat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertumbuhan positif sektor pariwisata Indonesia mendapatkan pujian dari Presiden Joko Widodo. Presiden bahkan optimistis, pariwisata bisa menjadi penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat diwawancarai sebuah media televisi. Menurutnya, sektor pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

"Untuk target kunjungan wisatawan tahun ini, saya optimistis. Kita lihat saja nanti. Menteri Pariwisata kita, Bapak Arief Yahya sangat optimistis. Kelihatan sekali memang pertumbuhan pariwisata Indonesia tertinggi di dunia," paparnya.

Berdasarkan data Travelport, pertumbuhan pariwisata Indonesia tahun 2017 mencapai 25,68 persen, atau menjadi pertumbuhan pariwisata tertinggi di dunia. Yang menggembirakan, sumbangan devisa dari pariwisata tahun 2017, mencapai US$ 13,5 miliar. Menempati nomor 2, dan melampaui sumbangan devisa migas.

"Kita juga harapkan, pada 2020, devisa dari pariwisata bisa melampaui CPO yang saat ini masih nomor satu penyumbang devisa di Indonesia. Ini (pariwisata) akan menjadi sebuah motor penggerak ekonomi Indonesia. Dan yang paling saya apresiasi, efek ekonomi dari pariwisata bisa menetes sampai ke bawah," paparnya.

Presiden menilai, jika semua sektor tetap berjalan dengan sama baiknya maka kekuatan ekonomi Indonesia akan luar biasa.

"Sampai saat ini, semua berjalan baik, ekspor migas jalan, ekspor non migas jalan, ekspor industri jalan, sektor pariwisata juga jalan. Keseimbangan itu akan menjadi kekuatan besar ekonomi indonesia," tuturnya.

Tidak hanya itu, presiden juga berharap, pariwisata Indonesia bisa bersaing dengan Thailand dan Malaysia yang mampu mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah yang sangat besar.

Pembandingnya adalah Thailand. Kunjungan wisatawan asing ke sana sampai 35 juta orang, sedangkan Malaysia 27 juta juta.

"Kita memiliki banyak tempat tempat melegenda, tempat yang lebih baik. Jadi kenapa tidak bisa. Kita harus optimistis, bisa," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI