Suara.com - Sebuah kebakaran hebat terjadi di Pasar Anyar Sari atau yang lebih dikenal dengan Pasar Batu Kandik, Jalan Gunung Galunggung, Denpasar Barat, Sabtu (11/8/2018). Akibatnya, sebanyak lebih dari seratusan kios pedagang hangus dilalap si Jago Merah.
Dari pantuan di lapangan, kebakaran yang melanda Blok I dan Blok II ini turut menghanguskan beberapa kios dan los yang sebagian besar menjual pisang dan perlengkapan upacara.
Kepala PD Pasar Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata, mengatakan bahwa berdasarkan data sementara, sedikitnya terdapat 108 kios dan los yang terbakar dari 590 total kios dan los yang ada. Jumlah tersebut terdiri atas 19 kios dan 47 los di Blok I, serta 42 kios di Blok II. Namun begitu, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran, serta total kerugian akibat musibah ini.
"Untuk penyebab kebakaran dan total kerugian, kami belum dapat pastikan. Nanti akan kami data terlebih dahulu," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa, mengatakan bahwa kebakaran terlihat sekitar pukul 12.00 Wita, dan api berhasil dijinakkan sekitar pukul 15.30 Wita. Proses pemadaman dilakukan dengan menerjunkan 7 mobil damkar, di mana 5 unit merupakan mobil damkar Kota Denpasar dan 2 dari Damkar Kabupaten Badung.
"Saat ini api sudah berhasil dipadamkan, dan memasuki tahap pendinginan puing-puing sisa kebakaran,” ungkapnya, Sabtu (11/8) sore.
Sementara itu, Sekda Kota Denpasar sekaligus Kepala BPBD Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, mewakili Pemkot Denpasar menyatakan turut prihatin terhadap musibah kebakaran yang terjadi di Pasar Anyar Sari ini. Pihaknya pun mengintruksikan instansi terkait agar melaksanakan pendataan dan inventarisasi pasca-kebakaran.
Selain itu, PD Pasar Kota Denpasar bersama Kepala Pasar Anyar Sari diharapkan segera melakukan relokasi bagi pedagang yang kios dan losnya terkena musibah. Ini bertujuan agar para pedagang dapat tetap berjualan sembari menunggu koordinasi lebih lanjut terkait penanganan pasca-kebakaran.
"Mewakili Pemkot Denpasar, kami turut prihatin, dan pedagang yang terkena musibah agar bersabar, sembari menunggu renovasi dan perbaikan pasar pasca musibah. Agar (bagi mereka) disediakan tempat relokasi, sehingga aktivitas pasar dan roda perekonomian tetap berjalan, karena pasar merupakan salah satu obyek penting pengembangan ekonomi kerakyatan," jelas Rai Iswara.
Salah seorang pedagang, I Wayan Rekin (68) yang menjual perlengkapan upacara, mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran. Ia bercerita bahwa awalnya sempat hendak menjemur barang perlengkapan upacara.