Suara.com - Keputusan bakal calon presiden petahana Jokowi dan Koalisi Indonesia Kerja memilih Maruf Amin sebagai bakal calon wakil presiden, menimbulkan kekecewaan bagi sebagian kalangan.
Kalangan yang paling kecewa tersebut adalah pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pasalnya, saat kasus penodaan agama, Maruf yang menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa Ahok bersalah atas ucapannya mengenai Surah Al Maidah ayat 51.
Rasa kecewa itu sudah dilontarkan oleh Ahokers—sebutan bagi pendukung Ahok—di media sosial, dengan mengatakan tidak akan berpartisipasi pada Pilpres 2019.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Berpeluang Ciptakan Sejarah Besar Hari Ini
Dengan kata lain, mereka tidak akan memilih pasangan Jokowi – Maruf Amin maupun pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Hanta Yudha menjelaskan, terdapat dua pilihan yang bisa dilakukan oleh Ahokers pada Pilpres 2019.
"Jadi jawaban saya ada dua kemungkinan bagi Ahokers, pertama mereka memutuskan mengikuti Pilpres 2019 tapi memilih abstain atau sama sekali tidak mengikuti," katanya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).
Namun, terhadap pilihan tersebut, Hanta tidak menyetujuinya. Sebab, setiap orang dianjurkan untuk ikut berpartipasi dalam pesta demokrasi.
"Yang kedua, bisa jadi tetap berpartisipasi dalam Pilpres 2019, tapi tak aktif sebagai relawan salah satu pasangan,” terangnya.
Baca Juga: Diimbangi Taiwan, Palestina Bidik Poin Penuh di Laga Kontra Laos
Menurut Direktur Lembaga survei Poltracking tersebut, politik tidak bisa memuaskan semua orang dalam menentukan kebijakannya.