Suara.com - Pariwisata Indonesia sukses menebar pesonanya di Sales Mission Wonderful Indonesia, di Novotel Hotel Singapura. Sepanjang Selasa (7/8/2018), Kementerian Pariwisata mencatat potensial devisa sebesar USD 13.053.280, yang nilainya setara dengan Rp 189.272.560.000 (asumsi 1USD = Rp 14.500).
Convidence level Kemenpar langsung terdongkrak naik. Wonderful Indonesia makin pede, yakin, dan optimistis.
Jumlah pax yang terjual angkanya mencapai 19.196. Jauh melampaui target yang dipatok di angka 7.036 pax dan jauh juga di atas target potensial devisa sebesar USD 4.784.480.
“Ini menandakan destinasi yang ditawarkan sangat diminati pasar Singapura,” terang Deputi Pengembangan Pemasaran Zona 1 Kemenpar, I Gde Pitana, Kamis (9/8/2018).
Baca Juga: 100 Bus Wonderful Indonesia Siap Lalu-Lalang di Asian Games 2018
Kota dan destinasi yang diburu tak lagi berpusat di Bali. Untuk top 5 kota yang paling diminati adalah Pontianak, Batam-Bintan, Malang-Surabaya, dan Makassar, yang menguntit di bawah Bali.
Sementara Danau Toba, Borobudur, Bromo, Belitung dan Bogor, mencatatkan diri sebagai top 5 destinasi yang paling diminati.
“Tajuknya memang Sales Mission 10 Destinasi Branding tahap dua. Fokus penjualannya menyebar dari Aceh, Bali, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, hingga Sumatera Barat. Ternyata hasilnya luar biasa. Banyak destinasi lain di luar Bali yang sudah jadi incaran market Singapura. Angkanya pun jauh di atas target," timpal Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar, Iyung Masruroh, yang ikut mengawal Sales Mission di Singapura.
Lantas kenapa angka itu bisa jauh melampaui target? Raihannya bahkan nyaris tiga kali lipat dari target, sementara destinasi dan kota yang ditawarkan tak lagi fokus ke Bali?
Soal ini, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Kemenpar di Singapura, Sulaiman Shehdek tak segan menguraikan jawabannya.
Baca Juga: Generasi Wonderful Indonesia Diluncurkan di Jepang
Alasan utamanya, market Indonesia punya keunggulan kompetitif dan komparatif untuk menarik pasar Singapura. Jaraknya dekat. Waktu terbang juga tidak lama. Akses pintu masuknya terus bertambah. Belum lagi keanekaragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia.