Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah meyakini pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dapat menarik suara milenial. Sebab generasi milenial disentuh bukan dengan fisik pemimpin yang milenial.
Ahmad Basarah mengatakan suara milenial jangan diterjemahkan pada ketertarikan generasi muda tersebut dari segi usia. Melainkan harus dipahami dan dipersepsikan pada produk-produk kebijakan.
"Cara Pak Jokowi memimpin, berpenampilan dan mengambil kebijakan itu betul-betul menggambarkan harapan bagi generasi milenial. Bagaimana tidak, Pak Jokowi menyiapkan infrastruktur jalan, kemudian menyiapkan infrastruktur lain yang itu bisa dinikmati generasi milenial lima sampai sepuluh tahun mendatang," kata Basarah saat menghadiri pengajian bulanan di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018) malam.
Lebih lanjut, kata Basarah, mungkin bagi kepentingan politik praktis prioritas program infrastruktur tidak menguntungkan elektabilitas jangka pendek Jokowi.
Tapi Jokowi lebih memikirkan generasi lima hingga sepuluh tahun yang akan datang. Dimana menurutnya kalau tidak disiapkan infrastruktur ekonominya mereka akan kesulitan pekerjaan, ekonomi tidak bergerak, dan lain sebagainya.
"Pemahaman ini yang harus kita bangun bahwa generasi milenial disentuh bukan hanya dengan fisik pemimpin yang milenial," ucapnya.
Sebab tambahnya, bisa saja fisiknya generasi milenial tapi cara berpikirnya semata-mata hanya untuk memperkaya diri. Bagaimana meningkatkan status sosial di tengah masyarakat.
"Orang muda tapi pikirannya ketika berkuasa, ketika memerintah pikirannya bagaimana cepat memperkaya diri. Bagaimana menginginkan berkuasa, itu merugikan generasi milenial," tutupnya.