Suara.com - Kasus Begal Payudara di Kebon Jeruk, Polisi: Korban Tak Teriak Histeris
Polisi sejauh ini belum memastikan ada atau tidaknya unsur tindak pidana, terkait laporan seorang wanita berinisial DST yang mengaku menjadi korban aksi begal payudara di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta barat.
Hal itu dikarenakan terdapat kemungkinan pengendara motor yang diduga sebagai pelaku tak sengaja memegang bagian payudara DST saat hendak menyeberang menuju halte. Terkait kasus ini, polisi juga sudah memeriksa DST sebagai pelapor.
"Iya, jadi begini. Kemarin waktu dia (DST) berjalan itu dia tidak bilang diremas, cuma tangannya saja yang (tak sengaja bersentuhan dengan payudara korban). Jadi ada unsur tidak sengaja," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol M Marbun saat dihubungi Suara.com, Jumat (10/8/2018).
Baca Juga: Bocah SD dan SMP di Makassar Jadi Bandar Sabu, Orangtua Terlibat
Kepada polisi, kata Marbun, perempuan yang bekerja sebagai karyawati di salah satu bank swasta itu juga tak histeris saat pengendara motor memegang bagian sensitifnya. Namun, kata dia, DST tetap menganggap insiden tersebut sebagai bentuk pelecehan.
"Karena terkena payudaranya ini, dia (DST) merasa jadi korban. Tapi tidak histeris ya," katanya.
Terkait laporan kasus ini, polisi juga masih kesulitan untum mengidentifikasi terduga pelaku dalam kasus begal payudara itu.
Pasalnya, saat kejadian tak ada kamera pengawas di sekitar lokasi. Bahkan, penyelidikan itu masih terkendala karena informasi yang diberikan DST mengenai ciri-ciri terduga pelaku dianggap minim.
Diketahui, aksi dugaan pelecehan seksual itu terjadi saat DST hendak menyeberang menuju halte bus TransJakarta di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Kedoya, Jakbar, Kamis, pagi.
Baca Juga: Aplikasi di App Store Tak Bisa Diakses, Apple Diprotes Developer
Saat itu, seorang pengendara sepeda motor tiba-tiba mendekat dan langsung memegang bagian dada korban. Setelah melancarkan aksinya, pelaku yang menggunakan sepeda motor bebek itu langsung kabur.