Peserta pertemuan juga diajak berkunjung ke Desa Ekowisata Pentingsari, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa wisata ini merupakan salah satu yang menerima penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA).
"Mereka akan diajak berinteraksi dengan penduduk lokal, ikut serta dalam aktivitas mereka, seperti membajak sawah dan panen padi, belajar menari tarian khas Jawa, belajar Karawitan, serta banyak kegiatan lainnya," papar Valerina.
Desa ini juga menyediakan fasilitas outbond dan sepak bola lumpur untuk pengunjung. Terdapat pula beberapa atraksi pariwisata yang dapat dikunjungi di desa ini, seperti Kaliurang dan Kali Kuning, dengan pemandangan landscape Merapinya yang sangat indah.
Ada juga Pancuran Sendangsari, yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, Batu Luweng yang menjadi saksi perjuangan Pangeran Dipenogoro melawan Belanda, Watu Gendong, Watu Payung dan lainnya.
Baca Juga: Pelaku Wisata Optimistis Pariwisata NTB Cepat Pulih
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, ini merupakan komitmen Kemenpar untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan.
"Pariwisata memiliki keunggulan dalam menjaga lingkungan dengan menerapkan environment sustainability atau tourism sustainability dengan prinsip semakin dilestarikan dan semakin menyejahterakan," paparnya.
Ia mengingatkan, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk bersaing di level dunia dengan kekayaan alam dan budayanya.
"Saya tidak mampu membayangkan bangsa ini mampu memenangkan persaingan di manufacturing, tapi kita bisa menang di pariwisata. Atau paling tidak bisa membayangkannya untuk menang. Kalau kamu bisa membayangkan, maka kamu bisa mencapainya," pungkasnya.
Baca Juga: Semarakkan Pariwisata, Anji Sukses Tutup Toboali City On Fire