Suara.com - Langkah cepat penanganan wisatawan korban gempa Lombok ditunjukkan oleh berbagai pihak, termasuk civitas akademika Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, yang sudah berpengalaman dalam mitigasi Gunung Agung Bali lalu.
Tanpa basa-basi, para mahasiswa beserta dosen dan pegawai STP Bali bergerak membantu proses evakuasi wisatawan yang tiba di Pelabuhan Benoa, Minggu (5/8/2018). Para wisatawan ini sedang berlibur di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, ketika gempa terjadi.
Civitas akademika STP Bali juga membantu wisatawan mencari hotel atau langsung menuju bandara.
"Saya atas nama pribadi dan civitas akademika STP Bali mengucapkan duka yang dalam atas musibah gempa yang menimpa saudara kita di Lombok juga di Bali," ujar Ketua STP Bali, Dewa Gede Ngurah Byomantara, yang juga ikut serta dalam membantu evakuasi wisatawan.
Baca Juga: Gempa Lombok, 7000 Turis dan 4000 Warga Sudah Dievakuasi
Byomantara mengatakan, sebagai insan pariwisata, STP Bali harus tanggap terhadap situasi bencana. Dengan turut sertanya STP Bali membantu proses evakuasi, diharapkan wisatawan tetap merasa nyaman dan merasa diperhatikan ketika terjadi bencana, sehingga tidak ada rasa trauma.
"Ini juga salah satu sumbangsih kami terhadap dunia pariwisata, sekaligus pembelajaran bagi mahasiswa karena sesungguhnya menjadi insan pariwisata itu harus berjiwa melayani," tambahnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya pun mengapresiasi yang dilakukan STP Bali. Hal ini semakin membuktikan bahwa seluruh stakeholder pariwisata telah tanggap, sehingga diharapkan mampu menambah kredibilitas pariwisata Indonesia, khususnya di sektor safety and security.
"Saya ucapkan terimakasih atas peran serta seluruh pihak, yang langsung tanggap melakukan bantuan bagi para wisatawan. Seluruh pihak bahu-membahu memberikan pelayanan terbaik, termasuk juga STP Bali," ujar Arief.
Menteri asal Banyuwangi tersebut juga menyatakan, pihaknya telah mengaktivasi Crisis Centre Kemenpar. Tim ini bertugas memantau langsung akses, amenitas, dan atraksi bagi para wisatawan terdampak gempa.
"Yang pasti, kami akan terus memberikan informasi terkini terkait penanganan wisatawan di Lombok dan Bali. Kami harap, masyarakat dapat tenang dan tidak percaya isu-isu yang menyesatkan atau hoaks," ujarnya.