Suara.com - Polisi masih kesulitan meringkus Asep, buronan sekaligus rekan Slamet Riyadi yang turut terlibat aksi pembunuhan terhadap warga bernama Bonar (28).
Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin Arrahman menyampaikan, Asep sengaja tak membawa telepon genggam agar selama pelariannya tak mudah terendus polisi.
"Satu lagi kita masih kejar. Karena orangnya (Asep) enggak bawa handphone, kita secara penelusuran melalui IT, kita tidak bisa (lacak keberadaannya). Kita kejarnya melalui cara manual aja," kata Nurdin saat dikonfirmasi Suara.com, Jumat (10/8/2018).
Dari penyidikan sementara, Agus yang bekerja sebagai buruh kasar itu juga membuang senjata tajam yang diduga digunakan saat menghabisi nyawa Bonar.
Baca Juga: Jelang Rapat Pastikan Dukungan Capres, Pagi-pagi SBY Sempat Pergi
"Satu dipegang si Slamet, satu lagi dibawa Agus, kita temukan saat dibuang pelaku," kata Nurdin.
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi juga masih mendalami soal kronologi pembacokan yang menewaskan korban. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Nurdin, Slamet yang sudah ditangkap hanya satu kali membacok Bonar.
"Yang sekarang lagi di dalami itu, pengakuan Slamet ini dia sekali menghantam korban," kata dia.
Sebelumnya, Slamet dan Agus nekat membacok Bonar hingga tewas di Jalan Remaja II, Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/8/2018) dini hari. Tak lama setelah aksi pembunuhan itu terjadi, polisi langsung menangkap Slamet yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Motif pembunuhan itu diduga dipicu usai pelaku dan korban terlibat cekcok mulut masalah narkoba.
Baca Juga: Jadi Cawapres Jokowi, Ini Doa Maruf Amin Sebelum ke KPU