Khalawi menambahkan, adanya stiumulan tersebut, tentunya belum mencukupi untuk membangun rumah. Pemda diharapkan bisa memberikan bantuan dana dan mendorong komunitas-komunitas masyarakat di daerahnya untuk fokus dalam mebantu mereka yang membutuhkan bantuan perumahan.
Khalawi mengisahkan, saat ia datang ke tukang cukur rambut di salah satu daerah di Jakarta, ia mendapat cerita. Ada di salah satu daerah di Jawa Tengah, yang komunitas tukang cukurnya mengumpulkan iuran rutin untuk bantuan pembangunan rumah bagi para anggotanya.
Meskipun jumlah iurannya tidak terlalu banyak, tapi dengan keterlibatan komunitas-komunitas seperti itu, pemda bisa mendorong pembangunan rumah bagi masyarakatnya.
“Yang penting adalah bagaimana pemda bisa mendorong komunitas masyarakat di daerahnya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah,” terangnya.
Sementara itu, untuk pembangunan rusun, Khalawi minta agar pemda tak hanya sakedar mengajukan proposal bantuan saja. Pemda juga harus dapat memastikan IMB bisa keluar usai pekerjaan pembangunan hunian vertikal tersebut selesai.
“Salah satu solusi terhadap semakin minimnya lahan adalah rusun,” tandasnya.
Sementara itu, Agung Ilmu Mangkunegara, menyatakan siap mendukung Program Satu Juta Rumah yang dilaksanakan oleh KemenPUPR. Kedatanganya ke KemenPUPR adalah untuk mengajukan usulan BSPS tahun 20-19 mendatang, yaitu sebanyak 1.830 unit dan usulan Rusun Santri sebanyak 296 unit, untuk 1.590 unit.
“Kami juga siap untuk mengalokasikan dana APBD untuk program perumahan,” katanya.