Suara.com - Seluruh stakeholders pariwisata akan bergandengan tangan memulihkan pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Lombok Utara. Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) bahkan optimistis, kondisi akan normal kembali dalam waktu seminggu.
Ketua ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka, mengatakan, memang terjadi pembatalan kunjungan dari wisatawan untuk 4-5 hari ke depan. Namun setelah itu, dia berharap tidak ada lagi pembatalan pemesanan.
"Kita bisa memaklumi bila ada pembatalan saat ini. Namanya juga bencana alam. Namun pemesanan untuk dua minggu sesudahnya semoga tidak ada pembatalan. Kita juga terus proaktif menyampaikan informasi valid kepada calon wisatawan," ujar Dewantoro, Senin (6/8/2018).
Dewantoro menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan informasi terbaru. Hal ini juga untuk menangkal hoaks dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Pelaku Wisata Lombok Bantu Proses Tanggap Darurat bagi Wisman
"Setiap hari, kita tongkrongin crisis center Kementerian Pariwisata di Dinas Pariwisata NTB. Kita pantau terus informasi-informasi dari BMKG dan kepolisian," ungkapnya.
Ia mengatakan, optimismenya dilandasi oleh informasi valid, ditambah infrastruktur di objek-objek wisata yang hanya mengalami kerusakan ringan.
"Kita sudah mendapatkan informasi bahwa kerusakan infrastruktur di objek wisata tidak begitu parah. Baik itu akses maupun fasilitasnya," ujar Dewantoro.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan terus mempromosikan wisata NTB. Untuk agenda-agenda atraksi yang akan digelar di NTB, sampai saat ini juga belum mengalami perubahan jadwal dan lokasi.
"Nanti kita akan lanjut berpromosi dan jualan paket ke calon wisatawan. Dengan terus berkoordinasi bersama crisis center tentunya. Memang ada sejumlah agenda MICE yang dialihkan ke Makassar saat ini. Namun untuk agenda atraksi wisata belum ada perubahan," pungkasnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, juga merespons cepat bencana gempa di Lombok dengan mengaktivasi Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Tim ini bertugas memantau Akses, Amenitas dan Atraksi (3A), terkait langsung dengan para wisatawan di Lombok dan Bali.
"Kami akan terus memberikan informasi terkini tentang segala situasi yang terjadi di Lombok dan Bali. Kami meminta agar masyarakat tetap tenang," ujarnya.