Blak - Blakan Maruf Amin Setelah Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres

Kamis, 09 Agustus 2018 | 22:05 WIB
Blak - Blakan Maruf Amin Setelah Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres
Maruf Amin. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sekaligus Rais Aam Nahdlatul Ulama Maruf Amin menyebut penunjukan dirinya sebagai calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019 merupakan penghargaan kepada ulama. Terutama terhadap kelompok Nahdlatul Ulama.

"Pilihan ini bukan semata-mata karena saya pribadi, tapi ini merupakan penghargaan terhadap ulama, terhadap Nahdlatul Ulama. Ini berarti Pak Jokowi menghargai NU, menghargai ulama," katanya dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (9/8/2019) malam.

Ma'ruf Amin cawapres pilihan Jokowi (instagram @pay_nopiyana)
Ma'ruf Amin cawapres pilihan Jokowi (instagram @pay_nopiyana)

"Tentu ini harus dibalas dengan membantu dan mendukung beliau," tambah Maruf Amin.

Menurut Maruf Amin cara membantu Jokowi adalah dengan mewujudkan Nawacita, visi dan misi Jokowi atas negara ini dalam beberapa aspek, terutama keutuhan bangsa.

Baca Juga: Anies Baswedan: Selamat Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin

"Dalam menjaga keutuhan bangsa kita harus mendorong bangsa ini mematuhi kesepakatan yang menjadi pilar utama bangsa ini, yakni Pancasila dan UUD 1945," katanya.

Maruf Amin. (Antara)
Maruf Amin. (Antara)

Yang ke dua, katanya, menjaga keutuhan bangsa melalui ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antarwarga bangsa).

"Kemudian yang ketiga harus aman, damai. Negara yang tidak aman, seperti beberapa negara di luar negeri, misalnya Afghanistan, punya minyak dan sumber daya yang kaya, tapi tidak bisa memanfaatkan karena tidak bisa menjaga keamanannya. Selalu perang, tidak aman, tidak damai," kata Maruf Amin.

Maruf Amin. (Antara)
Maruf Amin. (Antara)

Pada bidang ekonomi, Maruf Amin ingin membangun ekonomi keumatan, pemberdayaan ekonomi umat. "Ini bukan berarti melemahkan yang kuat. Yang kuat tidak perlu dilemahkan, tapi menguatkan yang lemah," kata Maruf Amin.

Aspek lainnya, menurut Kiai Ma'ruf adalah dengan mewujudkan kedaulatan hukum. "Kita sudah punya perangkat hukum beserta undang-undangnya, tinggal kita perkuat," katanya. (Antara)

Baca Juga: Ma'ruf Amin Cawapres Jokowi, Ketua PAN: Tidak Berat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI