Jokowi Pilih Maruf Amin, Gus Mus Kaget

Kamis, 09 Agustus 2018 | 21:46 WIB
Jokowi Pilih Maruf Amin, Gus Mus Kaget
Presiden Joko Widodo bersama partai pengusungnya saat mengumumkan calon wakil Presidenya di Restoran Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (9/8). Jokowi resmi mengumumkan bahwa Ketua Majelis Ulama lndonesia (MUI) Maruf Amin menjadi calon wakil Presiden atau cawapres-nya di pemilihan presiden 2019.[Suara.com/Oke Dwi Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mahfum apa yang menjadi pilihan Joko Widodo dalam menetapan Maruf Amin sebagai calon wakil presiden mendampinginya. Kabar itu justru Ganjar tahu setelah mendapat pertanyaan dari Mustofa Bisri alias Gus Mus.

Kamis (9/8/2018), Ganjar usai bertandang ke Maemon Zubair melanjutkan berkunjung ke kediaman Mustofa Bisri. Usai shakat magrib berjamaah, Ganjar yang tengah menikmati teh hangat tiba-tiba ditanya oleh Gus Mus.

"Tiba-tiba Gus Mus tadi keluar, Sampun Maos berita mas? Dereng Gus. Lha pripun? Lha niki kok cawapres e pak Maruf Amin?" kata Ganjar mengulang perbincangan dengan Gus Mus di Ponpes Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang.

Ganjar menceritakan bagaimana kagetnya Gus Mus mengetahui Jokowi memilih Maruf Amin sebagai pendamping. Ganjar pun mengaku juga kaget dengan penetapan Ketua MUI Pusat. Meski demikian, Gus Mus mengaku bisa memahami pilihan itu setelah melihat dinamika politik bangsa.

Baca Juga: Anies Baswedan: Selamat Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin

"Terus cerita. Lha pripun? Kulo kaget. Kulo nggih kaget Gus. Lha kagete pripun Gus? Nganu, mungkin pilihan e kudu niku," kata Ganjar.

Maruf Amin dinilai Ganjar sangat tepat untuk menjadi pendamping Jokowi, karena melihat perkembangan politik tanah air. Menurutnya tokoh dengan tingkat pemahaman agama yang tinggi sangat dibutuhkan.

"Jadi ketika hari ini situasi eksternal sosial kapitalisasi agama dalam politik tinggi, maka saya kira butuh tokoh-tokoh agama dengan kapasitas yang tinggi. Sehingga bangsa ini jadi baik," katanya.

Ditetapkannya Maruf Amin tersebut memang di luar perkiraan. Karena satu hari terakhir nama yang muncul dipermukaan untuk mendampingi Jokowi adalah Mahfud MD, yang juga dikenal sangat akrab dengan Ganjar. Lantas apakah Ganjar tetap mendukung Jokowi karena tidak memilih karibnya?

"Tetap dukung Pak Jokowi? Sudah pasti. Kancane Pak Jokowi. Masak ditakonke maneh," katanya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Cawapres Jokowi, Ketua PAN: Tidak Berat

Dengan berpasangan dengan pemuka agama, membuat langkah politik Jokowi semakin menemukan arah yang jelas. Ganjar pun menjelaskan kemungkinan hasil yang bakal diraih Jokowi jika bertarung di Jawa Tengah.

"Insya Allah masyarakat Jawa Tengah akan melihat dua hal satu pengalaman pak Jokowi, sebagai incumbent beliau melakukan hal yang konkrit. Maka secara teknokrasi politik beliau," katanya.

Sisi lain, kata Ganjar adalah budaya paternalis yakni ketaatan masyarakat Jawa Tengah pada kiai dan pada orangtua.

"Maka pak Maruf Amin pas. Maka beliau akan membagi, membagi nanti, urusan keragaman sosial Pak Maruf Amin pasti tahu. Dan Pak Maruf Amin kalau ngomong tenang, menyejukkan dan kalau ndalil ora Ono seng ngalahke tak kira," kata Ganjar.

Ganjar juga mengatakan sisi-sisi yang akan dipakai dalam sebuah diksi-diksi politik yang berkaitan dengan agama pasti akan mudah tersampaikan dengan Maruf Amin sebagai pendamping.

Sementara itu ketika dimintai penjelasan terkait Mahfud MD, Ganjar mengaku melakukan komunikasi yang intensif. Bahkan sejak ditetapkan sebagai Gubernur Jateng terpilih sudah dua kali mereka bertemu.

"Saya pasti ngobrol (dengan Mahfud MD). Waktu ke rumah saya ngobrol, waktu Kembul (di Yogya) dengan ngarsa dalem (Sultan Hamengku Buwono X) saya juga ngobrol. Kalau beliau sangat rasional banget, rasional. Saya sangat dekat. Kalau beliau sangat bisa memahami situasi seperti ini," katanya.

Menurut Ganjar orang seperti Mahfud MD akan dipakai pak Jokowi. Karena menurutnya dia termasuk orang langka di Indonesia.

"Posisi yang pas? Banyak kalau beliau, banyak sisi bisa. Pada fungsi-fungsi membantu presiden ok," katanya. (Adam Iyasa)

Kontributor : Adam Iyasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI