"Insya Allah masyarakat Jawa Tengah akan melihat dua hal satu pengalaman pak Jokowi, sebagai incumbent beliau melakukan hal yang konkrit. Maka secara teknokrasi politik beliau," katanya.
Sisi lain, kata Ganjar adalah budaya paternalis yakni ketaatan masyarakat Jawa Tengah pada kiai dan pada orangtua.
"Maka pak Maruf Amin pas. Maka beliau akan membagi, membagi nanti, urusan keragaman sosial Pak Maruf Amin pasti tahu. Dan Pak Maruf Amin kalau ngomong tenang, menyejukkan dan kalau ndalil ora Ono seng ngalahke tak kira," kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan sisi-sisi yang akan dipakai dalam sebuah diksi-diksi politik yang berkaitan dengan agama pasti akan mudah tersampaikan dengan Maruf Amin sebagai pendamping.
Baca Juga: Anies Baswedan: Selamat Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin
Sementara itu ketika dimintai penjelasan terkait Mahfud MD, Ganjar mengaku melakukan komunikasi yang intensif. Bahkan sejak ditetapkan sebagai Gubernur Jateng terpilih sudah dua kali mereka bertemu.
"Saya pasti ngobrol (dengan Mahfud MD). Waktu ke rumah saya ngobrol, waktu Kembul (di Yogya) dengan ngarsa dalem (Sultan Hamengku Buwono X) saya juga ngobrol. Kalau beliau sangat rasional banget, rasional. Saya sangat dekat. Kalau beliau sangat bisa memahami situasi seperti ini," katanya.
Menurut Ganjar orang seperti Mahfud MD akan dipakai pak Jokowi. Karena menurutnya dia termasuk orang langka di Indonesia.
"Posisi yang pas? Banyak kalau beliau, banyak sisi bisa. Pada fungsi-fungsi membantu presiden ok," katanya. (Adam Iyasa)
Kontributor : Adam Iyasa
Baca Juga: Ma'ruf Amin Cawapres Jokowi, Ketua PAN: Tidak Berat