Suara.com - Joko Widodo memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilihan Presiden 2019 (Pilpres 2019). Jokowi mempunyai 2 alasan.
Alasan pertama Ma'ruf Amin adalah sosok tokoh agama yang bijak. Alasan kedua, Ma'ruf Amin telah menduduki banyak jabatan di lembaga politik dan keagamaan.
"Profesor DR Ma'ruf Amin adalah tokoh agama yang bijaksana," kata Jokowi.
Sebelumnya Jokowi memutuskan memilih Ma'ruf Amin sebagai bakal calon wakil presidennya di Pilpres 2019. Hal tersebut diungkapkan Jokowi seusai melakukan pertemuan dengan ketua-ketua serta sekretaris jenderal partai-partai Koalisi Indonesia Kerja di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018) malam.
Baca Juga: Jokowi: Cawapres adalah Profesor KH Ma'ruf Amin
"Setelah saya mendengarkan masukan-masukan dari para ulama, ketua-ketua umum partai, seluruh pengurus partai, relawan di seluruh Tanah Air, dan tentunya aspirasi masyarakat luas, maka dengan mengucapkan bismillah, saya memutuskan untuk kembali mencalonkan diri sebagai capres RI periode 2019-2024," kata Jokowi.
Ia mengatakan, keputusan tersebut adalah tanggung jawab besar yang erat terkait cita-cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia.
Jokowi lantas mengungkapkan keputusan penting, yang menurutkan ditentukan setelah melalui perenungan mendalam dan mengumpulkan aspirasi dari masyarakat.
"Maka saya memutuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari partai-partai koalisi, yakni Koalisi Indonesia Kerja, bahwa yang akan medampingi saya sebagai cawapres periode 2019-2014, adalah Profesor Doktor Kiai Haji Ma'ruf Amin."
Baca Juga: Ma'ruf Amin, Nahdliyin Tulen Pendiri PKB Jadi Cawapres Jokowi