Suara.com - Permintaan Menteri Pariwisata, Arief Yahya agar Lombok segera bangkit dan recovery, disambut serius oleh pegiat usaha pariwisata di NTB. Semangat mereka untuk segera keluar dari suasana duka dan bencana, patut diacungi jempol.
“Kami bersama para pelaku industri pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) siap membuktikan bahwa pariwisata mereka tetap kokoh usai didera gempa. Lewat Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS), NTB tidak akan larut dalam kesedihan,” kata Kadispar NTB, Lalu M Faozal.
Menpar berkali-kali memuji kekompakan asosiasi industri pariwisata, Dispar NTB, dan komunitas di sana. NTB banyak memberi inspirasi, terutama semangat kekompakan dan spirit bangkit lebih cepat.
“Spirit yang dimiliki NTB sungguh luar biasa. Mereka langsung bangkit setelah memastikan kondisi para wisatawan aman. Masyarakat NTB tidak ingin terus berlarut terlalu lama dengan kondisi terpuruk seperti ini. Semangat mereka sangat menginspirasi. Kami yakin, para wisatawan ini akan kembali lagi ke sana, sebab mereka percaya dengan NTB,” tuturnya, Rabu (8/8/2018).
Baca Juga: Pasca Gempa, Menpar Minta Penanganan Wisman Dikedepankan
Faozal mengutarakan hal yang sama.
“Kami tidak bisa larut dalam kesedihan. NTB akan menggulirkan program BPLS, yang tetap digelar sesuai jadwal. Inilah momentum bangkit dari keterpurukan yang sebenarnya,” ujarnya.
BPLS 2018 akan digulirkan 18 Agustus - 23 September 2018. Memasuki tahun ke lima, BPLS 2018 akan diisi oleh 14 rangkaianacara besar.
Beberapa program yang digulirkan ini diantaranya, Mataram Night Run, Festival Kota Tua Ampenan, juga Lombok Begending. Ada juga Gili Tramena Begawe, Festival Senggigi, Festival Pesona Moyo, hingga Sail Indonesia Moyo Tambora.
“BPLS sudah menjadi event tahunan NTB. Yang terpenting, pariwisata NTB tidak boleh sepi dari event dan wisatawan. Agenda tetap harus digulirkan. Pariwisata NTB tidak boleh sepi meski baru saja terkena musibah,” kata Faozal lagi.
Ia menambahkan, BPLS dipercaya akan memulihkan hegemoni pariwisata NTB. NTB punya potensi pariwisata yang sangat besar.