Suara.com - Persaudaraan Alumni 212 belum menentukan sikap, setelah bakal calon presiden yang mereka rekomendasikan, Prabowo Subianto, disebut bakal memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakil presiden.
Sesuai hasil ijtimak GNPF Ulama yang diamini PA 212, Prabowo diminta memilih satu dari dua tokoh yang direkomendasikan mereka sebagai cawapres, yakni Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri.
Juru bicara PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, organisasinya belum bisa menyetujui apabila Prabowo tidak memilih cawapres berasal dari rekomendasi Ijtima GNPF.
Pasalnya, PA 212 akan menindaklanjuti keputusan Prabowo tersebut apabila sudah menerima komando dari pentolan mereka, Rizieq Shihab.
Baca Juga: Ingin Maju Cawapres, Airlangga Minta Restu Keluarga Gus Dur
"Iya belum ada persetujuan dari HRS. Kami akan menggelar musyawarah antara ulama GNPF dan PA 212 untuk menerima arahan dari HRS," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Kamis (9/8/2018).
Namun di lain sisi, Novel menganggap Prabowo telah mengikuti salah satu rekomendasi dari ijtimak GNPF, yakni maju sebagai calon presiden.
Mengenai sosok cawapres yang akhirnya jatuh kepada Sandiaga Uno, Novel menilai sosok itu sudah termasuk dalam rekomendasi para ulama.
Hal itu terjadi saat Pilkada DKI 2017, di mana Sandiaga mendapat banyak dukungan dari para ulama mereka untuk maju sebagai wakil gubernur.
"Hanya cawapresnya ambil jalur partai, namun Sandiaga Uno itu rekomendasi ulama Jakarta saat maju pilgub DKI," pungkasnya.
Baca Juga: Zulkifli: Mayoritas Kader PAN Dukung Prabowo Jadi Presiden