Jokowi Koalisi Indonesia Kerja, Hanura: Di Sebelah Koalisi Kardus

Kamis, 09 Agustus 2018 | 14:57 WIB
Jokowi Koalisi Indonesia Kerja, Hanura: Di Sebelah Koalisi Kardus
Presiden Joko Widodo menyambangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, di Hambalang, Bogor, Senin (31/10). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jokowi akan Ketemu Pimpinan Koalisi Indonesia Kerja

Partai-partai politik yang berkoalisi untuk mendukung bakal calon presiden petahana Jokowi, menamakan diri mereka sebagai Koalisi Indonesia Kerja.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan mengatakan, tedapat 9 partai yang masuk Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"KIK ini kontinuitas dari KIH, Koalisi Indonesia Hebat, yang terus berfokus hanya kepada kerja, kerja, kerja, demi kemakmuran dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia," jelas Verry.

Baca Juga: UniPin eSports Gelar Kompetisi Game Online Taraf Internasional

Selain itu, Verry mengungkapkan Jokowi bakal menemui petinggi partai KIK, Kamis malam nanti. Pertemuan itu bakal dihadiri semua ketua umum serta sekretaris jenderal partai-partai KIK.

Sementara Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengakui berbangga hati atas penamaan Koalisi Indonesia Kerja.

Ia lantas menyindir partai-partai koalisi pendukung bakal capres Prabowo Subianto sebagai Koalisi Kardus  Kosong.

"Kami kan Koalisi Indonesia Kerja, nah, di sebelah itu, Koalisi Kardus Kosong. Kan sudah dapat julukan kardus,” kata Inas.

Selayaknya kardus, Inas menuturkan banyak orang yang selalu mengira-ngira, apakah sebuah kardus itu berisi atau justru kosong.

Baca Juga: Dituding Terima Setoran Rp 500 M, PAN akan Polisikan Andi Arief

“Kalau KIK kan sudah jelas, Pak Jokowi sudah kerja. Beda dengan mereka masih kosong, belum kerja, kardus kosong,” tukasnya.

Untuk diketahui, penggunaan terma kardus mendadak beken dalam dunia politik nasional, setelah dipopulerkan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, pada Rabu (8/8/2018) malam.

Andi menggunakan istilah itu untuk menyebut Prabowo Subianto, yang ia tuding berubah haluan memilih Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI