Suara.com - Polisi mengaku mengalami kendala dalam melakukan penyelidikan kasus tewasnya sopir truk bernama Marthen Lay Raga Melolo karena tak ditemukan rekaman kamera pengawas atau CCTV di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan.
"Enggak ada (CCTV)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dikonfirmasi, Kamis (9/8/2018).
Dia pun merasa heran tak ada rekaman CCTV yang terpasang, padahal lokasi pembunuhan itu berada di sekitar tol.
Karena kendala itu, Indra pun menyayangkan Jasa Marga yang tidak memasang CCTV, sehingga polisi kesulitan menyelidiki kasus peluru nyasar yang mengakibatkan Marthen tewas.
"Enggak ada, disitu yang saya sesalkan di titik itu tuh enggak ada CCTV-nya Jasa Marga," ungkapnya.
Selain itu, polisi juga tak mendapati rekaman CCTV di bangunan proyek di sekitar lokasi Marten terkena peluru.
Seharusnya, kata dia pemilik gedung bisa memasang CCTV untuk kepentingan keamanan di sekitar lokasi tersebut.
"Enggak ada, tapi itu jadi masukan kita memang ada spot-spot yang memang harus mereka pasang. Apalagi (truk yang ditumpangi Marthen) dalam keadaan bergerak seperti itu agak sulit, tapi tetap bekerja terus kan beberapa kali terungkap tunggu saja," kata Indra.
Untuk diketahui, Marthen tewas usai terkena dugaan peluru nyasar di Jalan TB. Simatupang, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018) malam.
Marthen saat itu sedang mengendarai mobil Fuso berplat B 9849 U dan meminta rekannya untuk bergantian mengendarai truk tersebut.