3 Parpol Bentuk Poros Ketiga: 2 Parpol Oposisi, 1 dari Pemerintah

Kamis, 09 Agustus 2018 | 12:23 WIB
3 Parpol Bentuk Poros Ketiga: 2 Parpol Oposisi, 1 dari Pemerintah
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy di kantor pusat DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy bercerita bahwa sampai Kamis (9/8/2018) pagi tadi masih dikejar-kejar elite politik untuk membentuk koalisi poros ketiga di luar Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Romahurmuziy mengatakan 3 partai sudah firm untuk membentuk koalisi poros ketiga.

Romahurmuziy mengatakan dirinya ditawarkan sejak sepekan terakhir. Dia memperkirakan PPP diajak bangun poros ketiga lantaran tagline PPP sebagai partai Islam.

"H-1, saya ditanya apakah akan ada poros ke-3? Jawabnya satu: seminggu terakhir saya dikejar-kejar untuk membentuk poros ini sampai tadi pagi. Menurut yang mengejar, sudah ada 3 parpol yang konfirm: 2 parpol oposisi, dan 1 parpol pemerintah. 'Kalau gitu saya kurang pergaulan', batin saya," kata Romahurmuziy dalam akun Twitternya @MRomahurmuziy, Kamis siang.

"Di sini saya paham, mengapa PPP mau diajak? Agar tidak ada koalisi lain yang membawa nama 'umat'," kata Romahurmuziy.

Baca Juga: Masihkah Demokrat Usung Prabowo Jadi Capres di Pilpres 2019

Namun PPP menolak ajakan membuat koalisi poros ketiga. PPP menurutnya tetap ikut koalisi Jokowi.

"Sepanjang waktu dhuha ini saya terus merenung, kasihan nasib bangsa ini. Urusan kepemimpinan 260 juta rakyat selama 5 tahun, kok menjadi komoditas permainan sejumlah elit yang begitu sedikit dalam jangka 1 pekan, bahkan 1 malam. Ya Allah, di waktu dhuha ini, ampunilah kami-kami," kata dia.

Sumber lain menyebutkan tiga parpol yang belakangan gencar mendorong poros ketiga adalah PKS, PAN dan PKB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI