Gempa Lombok, 7000 Turis dan 4000 Warga Sudah Dievakuasi

Kamis, 09 Agustus 2018 | 09:16 WIB
Gempa Lombok, 7000 Turis dan 4000 Warga Sudah Dievakuasi
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rabu 7 Agustus 2018 pagi, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengapresiasi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, setelah mendapatkan informasi bahwa jumlah wisatawan dan penduduk Gili Trawangan sudah ditangani dengan baik. Mereka sudah diantarkan sampai ke Pulau Lombok dan Bali.

“Jumlah wisatawan dan penduduk Gili Trawangan sebanyak 7000 orang sudah dievakuasi (3000 WNA dan 4000 penduduk lokal). Semua aman tidak ada korban, wilayah sudah clear,” demikian pesan Panglima TNI, yang di-mention sebagai respons cepat mengantarkan wisman dan wisnus dari Gili Gili.

Arief juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, yang terus mengawal proses pengantaran wisman dari Gili Trawangan dan mengamankan banyak lokasi berkumpulnya turis. Polri mengirimkan pasukan Brimob dari Mabes dan Jatim ke Lombok.

“Terima kasih TNI dan Polri. Penanganan sangat bagus,” sebutnya.

Baca Juga: Menpar Kembali Aktifkan Tim Crisis Center Kemenpar

Safety dan Security adalah hal penting yang dilihat oleh TTCI Travel and Tourism Competitiveness Index, World Economic Forum. Penanganan tanggap darurat yang bagus akan membuat indeks daya saing pariwisata Indonesia makin kuat.

Secara khusus, Menpar juga mengucapkan terima kasih pada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang saat ini sedang berada di Bali. Kemenlu turun ke lapangan dan memberikan kontak help desk di +62-87864124151 untuk bantuan orang asing di Lombok.

“Saya sudah cek nomor itu dan benar, pelayanan excellent,” kata Menpar.

Bagi yang kehilangan paspor, perpanjangan visa, silakan kontak ke help desk tersebut. Kemenlu akan membantu, dan tidak ada penalty bagi yang kelewat batas visa.

“Yang hilang juga akan dibantu Kemenlu,” tambahnya.

Baca Juga: Bantu Kemenpar, BRI Salurkan Barang Kebutuhan Korban Gempa Lombok

Langkah ke depan adalah recovery, baik dari sisi fisik, bangunan, maupun services atau pelayanan. Proses tanggap darurat kira-kira 3 minggu, yang dilanjutkan dengan recovery.

Ia berharap, pemulihan Lombok bisa lebih cepat, karena harus sudah mempersiapkan IMF World Annual Meeting 2018, Oktober mendatang.

“Terima kasih, semoga proses recovery ke depan juga lebih cepat,” harap menteri yang sudah menurunkan Tim Crisis Center dan video conference dari Gedung Sapta Pesona Kemenpar, lantai 2 Jakarta.

Menpar secara khusus juga menyampaikan terima kasih pada Kemenhub, yang cepat tanggap membantu. Kemenlu bersama Basarnas dan BNPB mendatangkan kapal-kapal ke Gili Gili, baik untuk ke Lombok maupun Bali.

“Semua permintaan saya soal akses, hampir semua dipenuhi Kemenhub. Terima kasih Pak Budi Karya Sumadi,” kata Arief.

Pada Selasa 7 Agustus 2018, Kemenhub juga membantu 13 bus Damri, melengkapi bu- bus yang sudah disediakan Kemenpar di Posko Dispar NTB.

Menpar juga berterima kasih pada CSR BRI, yang sudah membantu segala perlengkapan buat masyarakat yang harus mengungsi.

“Terima kasih Dirut BRI, Suparjarto, yang sudah mendukung berbagai kebutuhan dasar para wisatawan dan masyarakat di Lombok yang terkena imbas bencana gempa berskala 7.0 SR. Itu sangat berarti buat mereka,” ucapnya.

Dia berharap, BRI menambah stok kiriman selimut, karena banyak wisatawan yang bermalam di tempat terbuka, yang membutuhkan selimut.

“Mohon dibantu, diarahkan ke wisman yang masih belum bisa terbang, dan tidur-tiduran di ruang terbuka,” pinta Arief.

Makanan ringan, makanan instan, juga sangat penting untuk wisatawan menghabiskan waktu tunggu.

“Silakan dibantu. Mereka sangat senang dengan mi instan Indonesia. Silakan Ketua Tim Crisis Center, Guntur Sakti menindaklanjuti dengan BRI, salah satu mitra Co Branding Wonderful Indonesia. Utamakan wisatawan anak-anak, orang tua dan perempuan,” harap Arief.

GM Lombok International Airport, I Gusti Ngurah Ardita juga sempat berkomunikasi secara skype dengan Menpar. Mereka sudah menyiapkan lebih banyak listrik, wifi gratis, dan beroperasi 24 jam penuh.

“Terima kasih Pak GM LIA, bagus. Jangan sampai ada penumpukan orang, segera laporkan jika penumpang numpuk. Kami akan hubungi airlines untuk menambah flight ke Lombok,” kata Menpar.

“Jangan lupa, hibur mereka selama menunggu di airport. Beri musik agar bisa menikmati liburan, sekalipun sedang terjadi bencana,” kata Arief, yang 3 hari berturut-turut nonsetop memantau dan memastikan akses, amenitas, dan atraksi Lombok.

GM Ardita pun langsung menjawab,“Sudah pak! Hari ini sudah ada akustik, dibantu Poltekpar Lombok.

“Bagus, jaga terus suasana bandara agar tetap kondusif dan menyenangkan,” kata Arief.

Seorang wisman dari Jerman juga ikut nimbrung di video conference.

“Terima kasih Pak Menteri. Hospitality dan pelayanan wisatawan sangat bagus! Excellent! Kami enjoy, senang dengan segala keramah tamahan Lombok dan Kementerian Pariwisata Indonesia,” akunya.

REKOMENDASI

TERKINI