Suara.com - Hubungan politik antara Partai Gerindra dan Demokrat tengah memanas. Hal itu dipicu istilah 'jenderal kardus' yang dilontarkan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Ia menuding Prabowo sebagai jenderal kardus.
Istilah jenderal kardus keluar pertama kali melalui akun twitter Andi Arief pada Rabu (8/8/2018) malam. Kicauan Andi Arief itu langsung memicu tagar jenderal kardus dan menjadi trending topic di twitter.
Dari pantauan Suara.com, hingga Kamis (9/8/2018) pagi sekitar pukul 08.15 WIB, jenderal kardus brada di posisi lima dengan jumlah mencapai lebih dari 4.800 tweet.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," tulis Andi Arief di akun rpibadinya, @AndiArief_, Rabu malam.
Baca Juga: Gabung Chelsea, Kepa Arrizabalaga Jadi Kiper Termahal Dunia
Andi lantas mengungkapkan, Prabowo adalah jenderal yang berkualitas buruk. Sebab, Selasa (7/8) sore, Prabowo sempat memberikan janji manis kepada SBY.
Tapi, sikap Prabowo berubah karena Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, yang juga merupakan elite Partai Gerindra.
”Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh, ditubruk uang Sandiaga Uno untuk mengentertain PAN dan PKS.”
Tak hanya itu, Andi juga mengakui sejak dulu meragukan kemampuan Prabowo sebagai pemimpin. Ia mengatakan, Prabowo memang memunyai suara yang menggelegar pada setiap pidato, tapi bukan jaminan sebagai pemimpin kuat.
“Sejak dulu saya ragu apakah gelegar suaranya sama dengan mentalnya. Dia bukan strong leader, dia chicken,” ujarnya lagi.
Baca Juga: Gempa Lombok, Warga Sudah Diperbolehkan Kembali ke Rumah