Bocah SD sampai Mahasiswi Jadi PSK di Kalibata City, Ini Tarifnya

Rabu, 08 Agustus 2018 | 17:11 WIB
Bocah SD sampai Mahasiswi Jadi PSK di Kalibata City, Ini Tarifnya
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bocah SD Hingga Anak Kampus Jadi Peliharaan Germo Kalibata City

Kepala Subdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Azhar Nugroho menerangkan cara mucikari di Apartemen Kalibata City merekrut anak-anak agar mau bekerja sebagai pekerja seks komersial.

Menurutnya, perempuan berinisial RMV dan dua tersangka lain mencari anak-anak perempuan yang sudah putus sekolah.

"(Kebanyakan) putus sekolah, yang lima orang itu (anak di bawah umur yang dijadikan PSK). Rata-rata ada yang SD, dan SMP," kata Azhar di Polda Metro Jaya, Rabu (8/8/2018).

Baca Juga: Pekan Raya Indonesia 2018 Beri Tempat Spesial Bagi Pencinta Kopi

Anak-anak yang direkrut menjadi “kupu-kupu malam” berasal dari sejumlah kawasan di Jakarta dan luar daerah.

"Ya dari mana-mana, Jakarta dan sekitarnya," kata dia.

Selain anak putus sekolah, para mucikari ini juga membujuk sejumlah mahasiswi di beberapa kampus di Jakarta untuk mencari uang sampingan sebagai PSK.

Setidaknya trio mucikari ini memiliki 15 PSK yang siap melayani nafsu pria hidung belang. Hal itu terungkap saat polisi menggerebek Apartemen Kalibata City pada Kamis (2/8/2018).

Para PSK yang dipiara itu harus memberikan uang setoran Rp 300 kepada para mucikari apabila sudah melayani seks para pelanggan.

Baca Juga: Musim Haji, Waspadai Air Zamzam Palsu Merek La Lattul Water

Menurut Azhar, uang Rp 300 ribu yang disetor para PSK sebagai uang sewa unit kamar di Apartemen Kalibata City yang dijadikan rumah bordil.

"Bayar ke PSK, baru (dikasih) ke mucikari," kata dia.

Adapun tarif yang dipatok kepada calon pelanggan dalam bisnis esek-esek di Kalibata City berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Namun, Azhar tak merinci berapa keuntungan dari trio mucikari itu selama menjalani bisnis prostitusi. Dia hanya menjelaskan, setiap harinya, para tersangka bisa mendapatkan pelanggan lebih dari dua orang melalui aplikasi media sosial, BeeTalk dan We Chat.

"Bisa 2 bisa 3 (pelanggan). Kadang-kadang perhari isinya cuma dua kamar ya jadi mereka bergantian. Jadi kalau lebih dari 2 3 orang ya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI