Suara.com - Sejumlah warga di Kabupaten Lombok Barat mengeluhkan keruhnya air PDAM pascagempa bumi 7 Skala Richter yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8) malam. Air itu sampai berwarna coklat.
"Kalau keruhnya itu mulai tengah malam, setelah gempa terjadi," ujar Ibu Leni salah seorang warga di Dusun Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (7/8/2018).
Untuk mengganti penggunaan air PDAM, ia dan masyarakat lainnya bergantung pada air sumur yang dipompa menggunakan mesin air dari rumah tetangga.
"Kalau masak atau minum kan sudah gak bisa. Apalagi pakai mandi, makanya untuk kebutuhan sehari-hari kita minta sama tetangga yang pakai mesin air," terangnya.
Baca Juga: Detik-detik Korban Gempa Lombok saat Salat Isya Diselamatkan
Keluhan yang sama juga disampaikan warga Dusun Labuapi, Desa Labuapi, Lombok Barat, Uswatun. Dirinya mengaku tidak hanya air PDAM yang berwarna kecoklatan atau keruh melainkan air tanah dari sumur bor juga berwarna kecoklatan.
"Kita gak tahu apa penyebabnya. Cuman setelah gempa kita buka keran air kok berubah jadi keruh," katanya.
Karena itu, Uswatun berharap ada solusi dan perhatian dari pemerintah daerah atas persoalan tersebut.
"Maunya kita air bisa cepat jernih seperti sebelum gempa. Karena kalau terus begini kasihan masyarakat," tandas Uswatun. (Antara)
Baca Juga: Evakuasi Mengharukan Korban Masjid Roboh Akibat Gempa Lombok