Dengan teror ini, Kapitra mengaku, dia dan keluarganya tetap akan kuat menghadapinya dan menganggap ini hanya sebagai dinamika kehidupan.
"Kami baik-baik saja, ini hiburan, istri dan anak saya menghafal dan belajar kitab suci Al-Quran, bangun salat malam, mereka hidup untuk Allah SWT, jadi jika kami mati dengan cara begini dengan dianiaya orang demi perjuangan kebenaran itu pahala, kalau mati bom bunuh diri itu baru jahanam," katanya.
Sementara itu, Kepala Polisi Resort (Kapolres) Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar menyatakan situasi di kediaman Kapitra Ampera diyakini aman setelah insiden pelemparan molotov di rumahnya.
"Petugas telah menyisir di sekitar rumah (milik Kapitra Ampera), dan sementara ini aman," kata Kombes Pol Indra di lokasi yang sama.
Baca Juga: Rumah Dilempar Bom Molotov, Kapitra Diincar Lelaki Bertato
Dalam kesempatan itu, Indra menyampaikan, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk aksi teror pelemparan bom ke garasi rumah milik Kapitra Ampera.
Pihak penyidik sejauh ini sudah mengamankan dua bom molotov yang dibuat dengan mengisi bensin di dalam botol minuman berenergi.
"Kita saat ini masih mendalami saksi-saki, dan memeriksa semua alat bukti yang ada untuk mengungkap pelakunya," tuturnya.
Sebelumnya, diketahui sekitar empat orang tidak dikenal dengan menggunakan helm dan masker melempar dua bom molotov ke rumah Kapitra Ampera di Jalan Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta Selatan sekitar pukul 19.20 WIB.
Menurut kesaksian istri dan asisten rumah tangga Kapitra, satu bom yang dibuat dari botol minuman berenergi pecah dan gagal meledak, sementara sisanya gagal membakar isi garasi mobil rumah Kapitra. [Antara]
Baca Juga: Dilempar Bom Molotov, Rumah Kapitra Mulai Dipasang Garis Polisi