Kebakaran Maut Tewaskan Sekeluarga di Makassar Diduga Disengaja

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 06 Agustus 2018 | 13:05 WIB
Kebakaran Maut Tewaskan Sekeluarga di Makassar Diduga Disengaja
Petugas mengevakuasi korban kebakaran maut di Makassar. (Suara.com/Lirzam Wahid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muncul dugaan korban kebakaran satu keluarga di Jalan Tinumbu, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (6/8/2018) dini hari tadi disengaja. Hal ini diungkap salah satu kerabat korban.

Adalah Abdul Azis (62), salah satu keluarga korban, ia mengatakan, pelaku sempat mengeroyok Fahri (salah satu korban kebakaran) karena utang Rp 10 juta. Ia pun menduga, rumah saudaranya Bondeng (65), nenek Fahri yang juga turut menjadi korban tewas, sengaja dibakar oleh sekelompok orang.

Hal itu lantaran pelaku dendam terhadap Fahri (24) cucu korban yang menginap di rumah dua lantai tersebut.

Diketahui sebelumnya, rumah suami istri Sanusi (70) dan Bodeng hangus terbakar. Selain dua pemilik rumah, juga ikut tewas putri Sanusi, Musdalifa (30) bersama tiga cucunya yakni Fahri (24), Namira Ramadina (20) dan Hijas (2,5).

Baca Juga: Mobil Mewah Hanya Sewa, Terungkap Sumber Harta Roro Fitria

Azis menuturkan, sebelum kebakaran, Fahri yang juga keponakannya meninggalkan kediamannya ke rumah kakeknya untuk menghindari kejaran pelaku. Sebelumnya ia berselisi dengan kawanan geng motor dan berutang sekitar Rp 10 juta .

Bahkan pada Sabtu (4/8/2018) malam, komplotan terduga pelaku yang belum diketahui identitasnya itu mengeroyok Fahri dekat mesjid di sekitar rumahnya. Uang tersebut diduga untuk untuk pembelian narkoba jenis sabu dari seorang bandar.

"Ada persoalan anak ini (Fahri). Orang tuanya tahu masalahnya itu semua. Hutang piutang, kemarin malam minggu dikeroyok 30 orang. Itu salahnya, bapaknya tidak malaporkan," jelas Azis.

Tidak berhenti di situ, para pelaku yang diduga mengendarai sekitar 10 motor dan membawa senjata api rakitan serta panah kembali mendatangi rumah korban sekitar pukul 02.00 WITA.

Saat didatangi, Fahri sudah tidak berada di rumahnya. Amir Ayah korban saat itu mengaku sudah akan membayar utang putranya. Namun ditolak pelaku.

Baca Juga: Tragis, Pembunuhan Sadis Agas di Tambora Ditonton Banyak Orang

"Bapaknya sudah mau bayar utangnya anaknya, tapi pelaku bilang, saya tidak butuh uangmu, kasih keluar saja ananya," beber Azis.

Tak lama setelah gerombolan itu pergi dari rumah Fahri, sekitar pukul 04.00 WITA terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan rumah Sanusi, yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumah Fahri.

Hingga pukul 05.00 WITA, lima jenazah, kecuali Fahri berhasil dievakuasi. Awalnya Fahri diduga selamat sebab ada sosok pria misterius yang diduga Fahri melompat dari jendela sesaat setelah api mengamuk.

Namun ternyata, jenazah Fahri ditemukan terikat kabel kawat di bagian dapur lantai satu rumah neneknya. Dan pria yang melompat diduga pelaku yang mengikat Fahri.

"Jam enam didapat. Polisi minta tang karena katanya terikat kabel kawat," kata Azis. (Lirzam Wahid)

Kontributor : Lirzam Wahid

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI