Suara.com - Lokasi meninggalnya seorang buruh kasar di Tambora bernama Agas (30) yang diduga dibunuh berada di Taman Jembatan Dua, Jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat. Menurut warga, lokasi pembunuhan itu dikenal tidak pernah sepi.
Eki (50) seorang petugas parkir mengatakan, sejatinya lokasi pembunuhan itu hampir selalu ramai alias tidak pernah sepi. Pasalnya, di jalan tersebut menjadi titik macet, terlebih ketika waktu jam pulang kantor.
"Kalau di sini sih ramai, gak pernah sepi. Malah pas kejadian juga lagi ramai," kata Eki saat ditemui di dekat TKP, Senin (6/8/2018).
Menurut dia, ketika kejadian banyak warga yang melihat. Namun demikian, warga tidak berani melerai.
"Saya sih lihat dari jauh, waktu itu posisinya lagi ramai, tapi pada gak berani. Habis kadang-kadang kita mau tolongin malah takut kita yang kena," ujarnya.
Dari pantau Suara.com pada Senin (6/8/2018) sekitar pukul 07.30 WIB di TKP pembunuhan Agas masih terpasang garis polisi. Di sisi jalan tidak jauh dari TKP, terdapat banyak warung berjualan. Bahkan tidak jauh dari sana terdapat kantor Polsek Tambora yang hanya berjarak sekitar 500 meter.
Agas ditemukan warga tergeletak di Taman Jembatan Dua, Jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, tanpa identitas pada Jumat (3/8/2018) malam.
Sebelumnya, Kapolsek Tambora Komisaris Iver Manossoh mengatakan, jenazah tersebut bernama Agas dan berusia 30 tahun. Berdasarkan identitas yang diperoleh polisi, korban merupakan warga Serang, Banten.
Kini tim khusus aparat Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora masih menyelidiki motif dan pelaku di balik kasus pembunuhan tersebut.