Suara.com - Pasca gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018) petang kemarin, banyak warga khususnya para wisatawan baik lokal maupun asing kini menyemut di Bandara Internasional Lombok. Sebagian besar mereka ingin secepatnya meninggalkan Lombok karena khawatir akan terjadi gempa susulan.
Marisa, salah seorang warga Jakarta yang kebetulan tengah ada tugas di Lombok suasan di Bandara Lombok sudah ramai sejak pagi hari waktu setempat. Suasana bahkan dilaporkan sedikit ada kericuhan, khususnya di bagian counter check-in bandara.
"Kabar dari teman saya yang sudah di bandara pagi tadi, banyak WNA yang memaksa merubah tiket dengan alasan trauma atau cidera," ujar Marisa saat dihubungi Suara.com, Senin (6/8/2018) pagi tadi.
Suasana sedikit ribut karena saat antrian ada yang mendesak atau ingin mendahului. Bahkan ada yang tidak memiliki tiket penerbangan, namun ngotot agar bisa secepatnya berangkat.
"Hampir di semua bagian ticketing antriannya padat. Ini saya juga lagi perjalanan ke bandara," ujar Marisa.
Menurut dia, hingga Senin pagi, masih banyak warga yang memilih berada di luar rumah karena masih trauma atau khawatir akan ada gempa susulan. Marisa yang semula menginap di salah satu hotel di Senggigi terpaksa harus tidur di sebuah gubuk di atas bukit bersama warga lainnya usai gempa terjadi.
Dia dan sejumlah tamu hotel lainnya langsung dievakuasi oleh pihak hotel ke tempat yang lebih aman dan tinggi.
"Beruntung ada gubuk dan dapat selimut dari warga. Semalam kita mengungsi dan tidur di atas bukit," ucap Marisa.