Gasak Tas Mahasiswi, Bandit Jalanan Tewas Ditembak Polisi

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 05 Agustus 2018 | 18:50 WIB
Gasak Tas Mahasiswi, Bandit Jalanan Tewas Ditembak Polisi
Bandit jalanan di Palembang tewas ditembak usai beraksi menjambret mahasiswi. (Suara.com/Andhiko Tungga Alam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua bandit jalanan ambruk ditembak polisi setelah tertangkap basah menjambret sebuah tas milik mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Palembang, Sumatera Selatan. Korban bernama Mutiara (19) dijambret saat berboncengan sepeda motor bersama rekannya.

Wahyu (30), warga Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, tewas ditembak polisi saat melarikan diri usai menjambret di Jalan Dr Cipto, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang pada Minggu (5/8/2018) sekitar pukul 12.40 WIB. Sedangkan pelaku lainnya, Rahmat (31) dilarikan ke rumah sakit setelah terjatuh dari motornya.

Dari informasi, korban yang bernama Mutiara tengah berhenti menunggu lampu merah. Tiba-tiba muncul kedua pelaku dari arah belakang sebelah kiri. Tersangka Wahyu kemudian berupaya mencuri dengan membuka resleting tas ransel korban.

Korban yang menyadari aksi tersangka, mencoba mempertahankan tasnya hingga terjadilah aksi tarik-menarik tas antara korban dan pelaku hingga isi dalam tas korban berhamburan.

Baca Juga: Tanpa Ronaldo, Allegri Sebut Real Madrid Tetap Menakutkan

Terjatuhlah laptop dan tablet milik korban, dengan sigap langsung diambil oleh tersangka dan langsung melarikan diri. Sial, aksi tersebut dipergoki anggota polisi berpakaian preman yang tengah melakukan patroli. Anggota polisi sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali, namun tidak digubris tersangka yang masih melarikan diri.

Karena tak juga menyerah, polisi akhirnya menembak tersangka Wahyu dan mengenai punggung bagian kanan bawah. Pelarian Wahyu terhenti, ia ambruk ke tanah diterjang timah panas.

Karena Wahyu terjatuh, motor yang dikendarai tersangka Rahmat kehilangan keseimbangan, hingga kemudian ikut terjatuh.

Tersangka Wahyu tewas seketika di lokasi kejadian sementara tersangka Rahmat langsung diringkus petugas. Ia dibawa ke RS Bhayangkara karena atas luka yang dideritanya saat terjatuh.

"Saya baru kali ini menjambret sama Wahyu. Pernah juga mencopet dua kali di BKB," kata Rahmat.

Baca Juga: Polisi Usut Pilot Lain Terkait Kasus Suap Sabu PNS Kemenhub

Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan, dua tersangka tersebut memang merupakan buronan Polsek Ilir Barat II dan Polresta Palembang.

Terhitung keduanya sudah melakukan beberapa kejahatan seperti pencurian dengan kekerasan, pencopetan, dan pencurian konvensional.

"Berdasarkan pengakuan tersangka Rahmat dia hanya mencopet dan jambret. Namun untuk Wahyu ini pun masuk DPO kami sejak lama dengan kasus curas. Masih kami selidiki lebih lanjut berapa laporan yang harus dipertanggungjawabkan oleh para tersangka ini," ujarnya.

Ia menegaskan, tidak akan segan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan di Palembang, terutama menjelang Asian Games ini.

"Untuk para pelaku kejahatan, silakan nonton TV terlebih dahulu sebelum melakukan kejahatan. Lihat apa yang kami lakukan terhadap para pelaku kejahatan sejauh ini," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]

Kontributor : Andhiko Tungga Alam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI