Suara.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat kesulitan menjalankan Nawa Cita pada masa pemerintahan kini. Hal itu disebabkan masih terganjal dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hasto mengatakan hal itu menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan sembilan sekjen partai pengusung calon presiden Jokowi di Gedung Juang 45' Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8/2018).
"Karena tadi disampaikan juga kesulitan-kesulitan Pak Jokowi. Misalnya visi misi dengan Nawa Citanya ternyata RPJM-nya masih disusun waktu pemerintahan Pak SBY," kata Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers.
Untuk itulah, kesembilan sekjen itu saling berembuk untuk merancang Nawa Cita jilid II guna mewujudkan tata pemerintahan yang lebih efektif.
Baca Juga: Besok, Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Senam Poco-Poco
"Kami juga mempertajam kerjasama di antara parpol, tata pemerintahan yang jauh lebih efektif ke depan karena kita akan bergerak cepat," katanya.
Hasto Kristiyanto pun meyakini hal itu dapat terwujud atas dasar kekuatan suara 62 persen di DPR. Sehingga, partai koalisi dari kubu petahana pun optimistis dapat bekerja secara efektif.
"Apalagi di sini kekuatannya 62 persen di DPR berdasarkan pemilu yang lalu. Kami optimis dan saling melengkapi satu sama lain. Ini yang tadi kami bahas dan koordinasi akan semakin intens di antara kami," tuturnya.