Suara.com - Tim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah yang dikontrak warga berinisial AR, di Perumahan Istana Tegalbesar Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang diduga terlibat jaringan teroris di wilayah setempat.
"Memang benar ada belasan polisi bersenjata lengkap yang menggeledah rumah AR pada Kamis (2/8) sore, namun saat penggeledahan hanya ada istri AR dan tiga anaknya," kata Ketua RT yang ada di perumahan setempat Nur Cahyo kepada sejumlah wartawan di Jember, seperti diberitakan Antara, Sabtu (4/8/2018).
Ia mengakui, dijadikan saksi saat penggeledahan itu, dan polisi tersebut juga menyampaikan kepada istri AR bahwa sang suami sudah diamankan lebih dulu karena diduga terlibat jaringan terorisme.
"Ada beberapa barang yang disita dari rumah AR di antaranya pisau, gunting, laptop, telepon genggam, buku harian, dan sejumlah kartu perdana seluler," tuturnya.
Baca Juga: Nyaleg dari Partai Berbeda, Anggota DPRD Harus Diberhentikan
Menurutnya, penggeledahan tersebut dilakukan sekitar 1,5 jam. Sejumlah aparat kepolisian yang berseragam serta bersenjata lengkap juga bersiaga di sejumlah jalan masuk ke rumah AR, sehingga warga di perumahan itu banyak yang memilih menutup rumah mereka.
"Pascapenggeledahan di rumah AR itu, aktivitas warga di perumahan kembali normal dan melakukan aktivitas seperti biasa pada Jumat (3/8)," ujarnya.
Nur mengaku tidak tahu banyak tentang aktivitas yang dilakukan oleh warga yang diduga terlibat jaringan teroris tersebut. Namun, sehari-hari, AR dikenal sebagai pedagang bakso keliling dan istrinya menjadi tukang pijat.
Belum ada keterangan resmi dari Polres Jember terkait penangkapan dan penggeledahan rumah AR yang diduga terlibat jaringan teroris tersebut.
Baca Juga: Kiai NU Temui Ketua PBNU Said Aqil Siroj, Bahas Nasib Cak Imin