Kekinian, Alia meyakini Osama adalah korban cuci otak aktor intelektual gerakan fundamentalis radikal.
"Aku tau, Osama bertemu sejumlah orang yang mencuci otaknya saat berusia 20 tahun. Ya, aku merasakan dia sangat berbeda setelah berguru kepada Sheikh Azzam yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin,” tuturnya.
Alia juga mengungkapkan, dirinya kerap kali meminta Osama muda untuk menjauhi Sheikh Azzam dan tokoh-tokoh radikal. Tapi, Osama tak mematuhi permintaan sang bunda.
Ia mengatakan, Osama adalah anak yang cerdas. Alia dan keluarga turut berbangga saat Osama ikut beperang melawan pendudukan Uni Soviet di Afghanistan.
Baca Juga: MotoGP : Tercepat, Andrea Dovizioso Raih Pole Position GP Ceko
Namun, saat Osama memutuskan pergi ke Sudan, keluarga sangat kecewa. ”Tapi, aku tak malu meski Osama dicap sebagai teroris.”
Hingga kekinian, seluruh keluarga Osama masih berada dalam pengawasan intelijen banyak negara. Tapi, Alia menuturkan, seluruh keluarga Osama mencoba melepaskan diri dari stigma yang diberikan banyak orang di dunia. Untuk diketahui, keluarga Osama adalah salah satu keluarga terkaya di Arab Saudi.