Sebagai penampilan akhir, Lolot Band mampu memberikan hiburan yang membuat penonton tidak beranjak dari tempatnya hingga selesai.
Hari pertama Bulfest 2018 tidak hanya berlangsung di Tugu Singa Ambara Raja. Ada 3 zona yang secara bersamaan memberikan hiburan. Di zona B, ada pertunjukan Angklung Mebarung, sementara di Zona C, ada penampilan Joged Mebarung.
Bupati Buleleng, Agus Suradnyana, menjelaskan, memasuki tahun keenam penyelenggaraannya, Bulfest sudah menjadi festival yang diperhitungkan di tingkat nasional. Bulfest masuk agenda Calendar of Event Kementerian Pariwisata 2018.
"Bulfest tahun lalu menjadi festival terfavorit ketiga nasional. Ini menandakan, kita berada pada trek yang benar untuk mengembangkan potensi kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Buleleng,” jelasnya.
Ia menambahkan, Bulfest terus memliki tema yang spesifik. Pada 2018, Bulfest mengambil tema The Spirit of Pluralism atau Semangat Keberagaman. Kesenian dari seluruh etnis digali dan Pemkab Buleleng mengajak seluruh masyarakat Buleleng yang sangat beragam untuk bersama membangun Kabupaten Buleleng.
“Setiap tahunnya, kita menampilkan hal-hal yang spesifik. Tahun ini kita mengangkat keberagaman, dimana kita mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk membangun daerah,” tambahnya.
Masa depan pariwisata Buleleng sendiri dijamin bakal maju pesat. Koster menyampaikan, pembangunan aksesibilitas ke Buleleng akan menjadi salah satu program prioritasnya.
"Kita sudah mulai membangun jalan shortcut dari Denpasar ke Buleleng yang akan selesai pada 2020. Dengan adanya jalan ini, orang tidak akan lagi menempuh perjalanan 4 jam dari Denpasar dengan kondisi jalan berkelok-kelok yang memabukkan," ujarnya.
Gubernur yang juga kelahiran Buleleng ini menambahkan, pembangunan bandara di Buleleng yang sudah dirintis, akan dia percepat realisasinya. Menurutnya, dengan memiliki bandara sendiri, wisatawan yang ke Buleleng dan sekitarnya akan meningkat tajam.
"Bandara yang sudah dirintis akan kita percepat. Ini agar sektor pariwisata di Buleleng akan ikut terbang tinggi. Kita juga segera memiliki Fakultas Kedokteran, yang berbeda dengan yang di Denpasar. Fakultas Kedokteran di Buleleng akan berbasis pariwisata juga," pungkasnya.