Suara.com - Komunitas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) cabang Surabaya menjenguk korban pemukulan yang dilakukan rombongan pengendara motor gede (moge) ugal-ugalan di Jalan Raya Krian, Sidoarjo.
Kedatangan rombongan HDCI cabang Surabaya dengan ketua Tony Wahyudi bertujuan untuk memastikan kondisi Faisal Yasir Arifin, korban pemukulan pengendara moge, baik-baik saja setelah bertengkar dengan rombongan moge tidak bertanggungjawab.
Dijenguk di angkringan milik korban, percakapan akrab dan gayeng tersaji di pinggir Jalan Raya A. Yani Surabaya.
"Kami datang untuk menjenguk korban sekaligus silaturahmi, menepis image buruk penggemar moge. Terus terang, dengan kejadian itu, pengeroyokan Faisal Yasir Arifin, membuat komunitas moge tercoreng. Untuk itu kami meyakinkan bahwa komunitas kami (HDCI) bukanlah bagian dari rombongan yang ugal-ugalan. Di HDCI, kami mempunyai motto no complain no incident," tegas Ketua HDCI cabang Surabaya, Tony Wahyudi, Sabtu (04/08/2018).
Baca Juga: Ribuan Relawan Padati Sentul, Jokowi Bakal Hadir Deklarasi
Ia kembali menegaskan, sangat kecewa dan menyayangkan adanya insiden pemukulan yang dilakukan rombongan moge terhadap pengendara lain.
"Hal ini jangan sampai terjadi lagi. Kami berpesan, baik penggemar moge yang tergabung dalam HDCI maupun bukan, harus sadar bahwa jalan adalah milik umum bukan perorangan. Dan jika kami (HDCI) memiliki kegiatan, selalu menggunakan pengawalan," jelas Tony Wahyudi.
Faisal Yasir Arifin, yang menjadi korban pemukulan, sangat apresiatif terhadap HDCI cabang Surabaya, karena yang tanggap akan kondisi ini.
"Saya salut dengan HDCI Surabaya. Sosialnya sangat tinggi. Dan saya ucapkan terimakasih untuk HDCI yang sudah mau datang untuk silaturahmi dengan saya," kata Faisal Yasir Arifin.
Coy, sapaan akrab Faisal Yasir Arifin mengungkapkan, keberaniannya melawan puluhan pengendara moge ugal-ugalan bukanlah demi menunjukkan arogansi.
Baca Juga: Belum Lama Cerai, Kalina Oktarani Akui Sudah Punya Pacar Baru
"Saya hanya ingin mengedukasi masyarakat saja. Bahwa kejahatan di jalan harus kita lawan. Jangan takut kalau benar," pungkas Coy.