“Tolong rumput di Athlete Village jangan diinjak-injak. Biar tetap hijau dan
tidak rusak,” pintanya.
Usai meninjau dinning room, JK juga menyempatkan meninjau pinggiran Kali Item yang berada tepat di samping gerbang pintu masuk Tower 7. Bersama Anies, JK melihat Kali Item yang kini ditutupi sejumlah jarring berwarna hitam.
“Tolong jangan buang sampah lagi ke sungai ini,” kata singkat.
Terkait pembangunan wisma atlet tersebut, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, KemenPUPR menugaskan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyiapkan rumah susun di dua kota, yakni kawasan Kemayoran, Jakarta dan di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.
Tak tanggung-tanggung, dalam waktu sekitar dua tahun, KemenPUPR, melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan membangun 15 tower rumah susun, yang lebih dikenal sebagai Athlete Village.
“Athlete Village tersebut terdiri dari 10 tower rusun di Kemayoran, Jakarta dan lima tower di Jakabaring Sport City Palembang. Semuanya sudah selesai 100 persen,” katanya.
Khalawi menambahkan, pembangunan Athlete Village tersebut dilakukan untuk memenuhi ketentuan International Olympic Committee (IOC), yang menyatakan, tuan rumah Asian Games harus menyediakan tempat tinggal yang mampu menampung hingga 14 ribu atlet lebih.
Pelaksana pembangunan dilaksanakan oleh KemenPUPR melalui Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR.
“Di Jakarta dan Palembang tidak ada hotel yang mampu menampung ribuan atlet,
official serta media dari puluhan negara yang berpartisipasi dalam Asian Games. Adanya athlete village ini menunjukkan bahwa Indonesia siap 100 persen sebagai tuan rumah Asian Games,” tandasnya.
Berdasarkan data, saat ini KemenPUPR sudah menyelesaikan pembangunan 10 tower athlete village, yang terdiri dari tiga tower rumah susun tingkat tinggi di Blok C-2 ,dengan jumlah total hunian1.932 unit dan tujuh tower di Blok D-10, dengan jumlah total hunian 5.494 unit di kawasan Kemayoran.